Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SAHAM: Indeks di kisaran 5.072-5.208, Perhatikan CMNP & ICBP

BISNIS.COM, JAKARTA - Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (30/5) setelah ditutup melemah sehari sebelumnya. Penguatan ini membawa indeks S&P 500 ke dalam jalur penguatan beruntun terpanjangnya sejak September

BISNIS.COM, JAKARTA - Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (30/5) setelah ditutup melemah sehari sebelumnya. Penguatan ini membawa indeks S&P 500 ke dalam jalur penguatan beruntun terpanjangnya sejak September 2009.

Penguatan indeks ini dipicu oleh data ekonomi yang menunjukan pasar properti Amerika mengalami perbaikan selama April, indeks Pending-Home-Sales mengalami penguatan sebesar 0,3% (M-o-M) dan 10,3% (Y-o-Y).

Henan Putihrai Analytics memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak di kisaran 5.072-5.208.

Untuk saham pilihan pada perdagangan hari ini, perhatikan CMNP dan ICBP.

Pada saat bersamaan, data ekonomi lainnya menunjukan perlambatan pada ekonomi Amerika, Initial Jobless Claims mingguan meningkat dengan menyentuh angka 354k.

Di sisi lain pertumbuhan GDP kuartal i/2013 Amerika mengalami revisi dari 2,5% turun menjadi 2,4%, hal ini dipicu melemahnya aktivitas produksi dan turunnya pengeluaran pemerintah Amerika, kendati pengeluaran konsumen Amerika selama kuartal pertama naik dari 3,2% menjadi 3,4%.

Sementara itu, Indeks bursa saham acuan Eropa turut terangkat seiring dengan menguatnya pasar saham Amerika. Hal ini dipicu oleh respon pasar terhadap data ekonomi Amerika untuk mengukur apakah melambatnya pertumbuhan ekonomi ini dapat memicu Bank Sentral AS untuk tetap melanjutkan program pelonggaran kebijakan moneter.

Berbanding terbalik dengan penguatan di pasar saham Amerika, dolar AS justru melemah mengikuti revisi pada pertumbuhan GDP dan meningkatnya angka Jobless claims mingguan.

Adapun Bursa saham Jepang dibuka menguat pada perdagangan Jumat pagi guna menutup penurunan curam yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya.

Tingkat ekspor Jepang juga menguat setelah JPY kembali melemah terhadap dolar AS. Di sisi lain, produksi industri Jepang juga meningkat 1,7% selama April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Henan Putihrai Analytics
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper