BISNIS.COM, JAKARTA—Harga obligasi AS bertenor 10 tahun membaik dari penurunan terbesar sejak Oktober 2011, seiring yield tertinggi dalam 13 bulan menarik pembeli di tengah spekulasi pengurangan pembelian aset oleh The Federal Reserve.
Obligasi telah jatuh di seluruh dunia pada bulan ini dengan Indeks Bank of America Merrill Lynch Global Broad Market turun 1,3% pada Mei 2013, penurunan sejak April 2004, dan obligasi turun 1,9% bulan ini.
Lelang obligasi AS bertenor 5 tahun senilai US$35 miliar memiliki yield yang lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi.
“Ini kesempatan untuk menaruh dana dengan level 60 hingga 70 basis poin lebih tinggi dari posisi sebulan lalu. Persepsinya adalah ekonomi sedang berada di posisi yang lemah dan orang tidak ingin masuk ke pasar saham,” ujar Thomas di Galoma, Senior Vice President Fixed-Income Rates Trading ED&F Man Capital Markets di New York, seperti dikutip Bloomberg.
Yield obligasi AS 10 tahun turun 5 basis poin atau 0,05% ke 2,12% pada Rabu (29/5/2013) pukul 5 sore waktu New York atau Kamis (30/5/2013) pagi pukul 04.00 WIB.
Harga surat utang yang jatuh tempo pada Mei 2023 naik 14/32 atau US$4,38 per nominal US$1.000 ke level 96 23/32.
Yield sempat menyentuh ke 2,23% level tertinggi sejak 5 April 2012.
Sementara itu yield obligasi AS 30 tahun turun 6 basis poin ke 3,27% setelah meningkat 15 basis poin kemarin.
OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Turun ke 2,12%
BISNIS.COM, JAKARTA—Harga obligasi AS bertenor 10 tahun membaik dari penurunan terbesar sejak Oktober 2011, seiring yield tertinggi dalam 13 bulan menarik pembeli di tengah spekulasi pengurangan pembelian aset oleh The Federal Reserve.Obligasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gita Arwana Cakti
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
50 menit yang lalu
Emas dan Komoditas Lain yang Terimbas Kemenangan Trump
1 jam yang lalu
BlackRock Lanjut Keruk Saham-saham Batu Bara Indonesia
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
42 detik yang lalu
Efek Trump Tekan IHSG ke Rangking Paling Bawah se-Asia Tenggara
19 menit yang lalu
Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 7 November 2024
21 menit yang lalu
Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 7 November 2024
3 jam yang lalu
Adaptasi, Kunci Bisnis Treasury
33 menit yang lalu
Rancang Buyback Saham, FAP Agri (FAPA) Siapkan Dana Rp1,55 Triliun
41 menit yang lalu