BISNIS.COM, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) naik ke level tertinggi dalam hampir tujuh pekan.
Kenaikan harga itu terjadi di tengah spekulasi bahwa stok komoditas itu di Malaysia bisa turun pada bulan ini, karena penurunan produksi di negara produsen sawit terbesar kedua dunia tersebut.
Kontrak untuk pengiriman Agustus naik 0,4% menjadi 2.391 ringgit (US$787) per ton di Bursa Malaysia Derivatives, level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 10 April, dan mengakhiri sesi pagi di 2.384 ringgit.
Berjangka naik 4,3% pada bulan ini, menuju kenaikan bulanan pertama dalam empat bulan, ekspektasi permintaan mungkin akan rebound menjelang Ramadhan, yang dimulai pada Juli tahun ini.
Cadangan CPO di Malaysia telah turun 27% menjadi 1,93 juta ton bulan lalu dari rekor pada Desember, menurut data dari Badan Kelapa Sawit Malaysia.
"Pembicaraan pasar bahwa produksi turun 4-5% dalam 20 hari pertama bulan ini. Ini yang diharapkan para perusahaan perkebunan," ujar Chandran Sinnasamy, Kepala Perdagangan di LT International Futures Sdn, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (29/5/2013).
Pengiriman dari Malaysia turun 2,1% menjadi 1,06 juta ton pada 25 hari pertama Mei dari periode yang sama April. Yang membandingkan dengan penurunan 18 persen dalam 10 hari pertama.
Minyak kelapa sawit untuk pengiriman September naik 0,3% menjadi 6.148 yuan (US$1.004) per ton di Dalian Commodity Exchange, sedangkan harga minyak kedelai turun 0,5% menjadi 7.480 yuan.