Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO: Jelang Ramadhan Naik ke US$781/Ton

BISNIS.COM, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit diperdagangkan mendekati level harga tertinggi dalam 6 pekan akibat spekulasi permintaan akan naik menjelang Ramadhan dna puasa.

BISNIS.COM, JAKARTA--Harga minyak kelapa sawit diperdagangkan mendekati level harga tertinggi dalam 6 pekan akibat spekulasi permintaan akan naik menjelang Ramadhan dna puasa.

Hal itu tentu akan meningkatkan ekspor minyak sawit dari Malaysia sebagai produsen terbesar kedua di dunia.

Kontrak untuk pengiriman Agustus mengalami sedikit perubahan pada 2.368 ringgit atau US$781 per ton di Bursa Malaysia Derivatives pada siang ini.

Perdagangan CPO berjangka ditutup 2.371 ringgit pada 23 Mei 2013, level tertinggi sejak April.

Pembelian minyak sawit dari Timur Tengah dan Asia Selatan biasanya naik sebelum Ramadhan yang dimulai pada Juli 2013.

Ekspor minyak sawit Malaysia turun 5,2% menjadi 1,06 juta ton selama 1-25 Mei 2013. Jika dibandingkan, pengiriman minyak sawit Malaysia pada 1-20 Mei 2013 turun 9,4% dan pada sepuluh hari pertama bulan ini justru turun hingga 17%. Artinya, ada tren peningkatan ekspor komoditas itu dari Malaysia.

"Orang-orang mengharapkan membeli dalam kondisi segar. Setelah 15 Juni, ekspor akan berada pada kecepatan yang lebih tinggi, karena permintaan Ramadhan," ujar Rajesh Modi, trader di Sprint Exim Pte, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (27/5/2013).

Menurut peneliti di BUMN Grain.gov.cn, permintaan dari China mungkin terus pulih dengan cuaca yang semakin hangat, Grain.gov.cn mengatakan dalam sebuah e-mail hari ini. Persediaan minyak kelapa sawit yang disimpan di pelabuhan utama China mencapai 1,36 juta ton, dibandingkan dengan 1,35 juta ton seminggu sebelumnya, katanya.

Minyak kelapa sawit untuk pengiriman September sedikit berubah pada 6.110 yuan (US$997) per ton di Dalian Commodity Exchange, sementara minyak kedelai turun 0,3% menjadi 7.508 yuan.

Di Chicago Board of Trade, kedelai untuk pengiriman Juli ditutup 1,6% lebih rendah pada US$14,7625 per bushel pada 24 Mei dan minyak kedelai untuk bulan yang sama turun 0,9% menjadi 49,24 sen per pon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper