BISNIS.COM, NEW YORK--Selisih yield antara obligasi AS tenor 10 tahun dan tenor 30 tahun telah menyempit hampir ke level terendah sejak November setelah laporan tenaga kerja yang lebih kecil dari perkiraan yang mengindikasikan the Fed akan melanjutkan pembelian obligasi untuk memacu perekonomian.
Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi AS 10 tahun naik 3 basis poin atau 0,03% ke level 1,75% hingga pukul 5 sore waktu New York. Yield sempat turun ke level 1,68% pada 5 April, level terendah sejak 12 Desember.
Sepanjang bulan lalu, surat utang AS tercatat berkinerja terbaik di antara negara-negara di dunia seiring kebijakan Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda yang mengatakan akan meningkatkan pembelian obligasi menjadi 7,5 triliun yen per bulan untuk melawan deflasi.
Menurut indeks yang dikompilasi Bloomberg dan European Federation of Financial Bank of Analysts Societies, surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun dan lebih lama memberikan return 6,2% dari bulan sebelumnya. Angka tersebut merupakan keuntungan terbesar ketiga di antara 144 indeks yang mengcover pasar obligasi di seluruh dunia.
"Kami tampaknya akan melihat perlambatan musim semi dalam data yang seharusnya menjaga kita pada kisaran yield rendah," kata Carl Lantz, Kepala Analis Tingkat Bunga Credit Suisse AG di New York seperti dikutip Bloomberg.
"Spekulasi bahwa dana akan mengalir masuk dari Jepang di belakang langkah-langkah pelonggaran mereka juga menjaga permintaan pasar dan yield curve sangat datar," tambahnya.