BISNIS.COM, NEW YORK--Harga surat berharga negara AS naik setelah lebih banyak dari perkiraan warga AS yang mengajukan aplikasi untuk klaim pengangguran pada pekan lalu dan sinyal lain menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja.
Berdasarkan data Bloomberg, penaikan harga obligasi negara AS tersebut mendorong tingkat yield obligasi 10 tahun ke level rendah dalam 3 bulan.
Yield obligasi 10 tahun turun 5 basis poin atau 0,05% ke level 1,76% pada pukul 5 sore waktu New York. Yield sempat menyentuh level 1,756% atau terendah sejak 2 Januari. Penurunan yield obligasi 10 tahun ini terjadi sebelum Bank of Jepang mengumumkan kebijakan melipatgandakan program pembelian obligasi bulanan dalam upaya mendorong inflasi.
Harga 2% obligasi yang jatuh tempo pada Februari 2013 itu naik 14/32 atau US4,38 per nominal US$1.000 ke level 102 4/32.
Data Departemen Tenaga Kerja sebelumnya menyebutkan klaim pengangguran AS naik 28.000 menjadi 385.000 pada pekan lalu yang berakhir 30 Maret, tertinggi sejak 24 November.
"Permintaan untuk keamanan masih terus berlangsung dan sampai kita mendapatkan pertumbuhan yang berkelanjutan, itu akan berlanjut dengan isu-isu domestik dan global," kata James Camp, Managing Director Obligasi Eagle Asset Management Inc di St Petersburg Florida seperti dikutip Bloomberg, Jum'at (5/4/2013).