BISNIS.COM, JAKARTA-Manajemen PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mengaku tidak tahu-menahu soal rencana pemegang saham menjual saham perseroan kepada CT Corporation dengan taksasi nilai saham sekitar US$1,8 miliar
Dalam keterbukaan publik hari ini (5/4/2013), Chief Counsel dan Sekretaris Perusahaan Visi Media, Neil R. Tobing, mengatakan sepanjang pengetahuan manajemen, pemegang saham perseroan pernah melakukan penjajakan untuk kemungkinan kerja sama dan sinergi dengan grup media lain.
"Mengingat bahwa penjualan atas saham-saham perseroan merupakan hak dari pemegang saham yang bersangkutan, kami belum mendapat informasi sehubungan dengan rencana pemegang saham untuk menjual saham-saham perseroan yang dimilikinya kepada CT Corporation,” ujarnya.
Sebelumnya seperti dikutip Reuters, Chairul Tanjung melalui holding CT Corp menyatakan berniat membeli saham VIVA senilai US$1,8 miliar. CT, demikian dia biasa disapa, ingin menjadi pengendali perusahaan media itu dan membeli sahamnya tanpa partner.
“Kami adalah salah satu yang membidik VIVA. Proposal kami adalah kami ingin membeli semua sahamnya. Hanya kami yang berani menawarkan membayar tunai 100%. Tapi, deal-nya belum selesai,” ujar pengusaha berusia 51 tahun ini.
CT berencana mengajukan pinjaman baru untuk membeli saham VIVA. Namun, ia enggan merinci berapa jumlahnya. Sebelumnya diketahui selain CT Corp, MNC Group dan PT Elang Mahkota Teknologi juga berminat membeli saham VIVA.
Secara terpisah, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Uriep Budhi Prasetyo, mengatakan otoritas bursa belum diberitahu terkait rencana penjualan saham VIVA serta pihak-pihak yang sedang mendekati perseroan.
“Belum sampai meja saya, saya harus ngecek lagi. Yang jelas, segala hal yang bersifat materil, emiten harus mengumumkannya di keterbukaan informasi," ujarnya.
Di sisi lain, pada penutupan pasar hari ini, harga saham VIVA stagnan di Rp580. Sebelumnya, harga saham VIVA sempat naik beberapa hari sejak beredar kabar pembelian VIVA oleh CT pada akhir Maret lalu.