BISNIS.COM, SEOUL--Saham-saham di sejumlah negara berkembang turun untuk hari kedua dipicu sentimen negatif atas pendapatan China dan ketegangan di Semenanjung Korea dan sebaliknya potensi keuntungan ekuitas di Eropa Timur.
Saham-saham di Brasil dilaporkan merosot paling dalam selama 6 pekan terakhir.
China Citic Bank Corp (998) turunterdalam sejak Juni di Hong Kong setelah melesetnya estimasi analis soal pendapatan.
STX Offshore & Shipbuilding Co anjlok 15% di Seoul di tengah upaya merestrukturisasi utangnya. Adapun nilai tukar Won melemah untuk hari kedua setelah Korea Utara mengisyaratkan akan memulai kembali fasilitas nuklirnya.
Saham-saham yang jadi patokan di Republik Ceko dan Hongaria terus reli sementara homebuilder Brookfield Incorporacoes SA masih berluktuasi negatif di Brasil.
MSCI Emerging Markets Index (MXEF) turun 0,2% menjadi 1,029.10 di New York. Lebih dari 55% perusahaan pada indeks yang melaporkan laba tahunan tahun ini sejalan dengan perkiraan analis, tulis Bloomberg.
Korea Utara akan memulai kembali semua fasilitas di lokasi nuklir Yongbyon, menurut kantor berita resmi Korean Central.
"Perusahaan-perusahaan China mendapati beberapa kejutan laba negatif karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan pertumbuhan yang lebih moderat," kata Timothy Ghriskey, kepala investasi di Solaris Group LLC di New York, yang mengelola sekitar $ 2 miliar.
Komoditas dan industri perusahaan dalam MSCI Emerging Markets Index tergelincir dengan penurunan terbesar di antara kelompok 10. (ra)