BISNIS.COM, NEW YORK--Nilai tukar dollar AS turun setelah menyentuh level terkuatnya melawan Euro sejak Desember 2012 karena para pemimpin Eropa berdebat melonggarkan belenggu anggaran nasional untuk mengatasi kelemahan di tengah krisis utang kawasan.
Yen ditransaksikan menguat terhadap dollar AS setelah ditransaksikan melemah sejak Agustus 2009 karena majelis rendah parlemen mendukung Haruhiko Kuroda, seorang penganjur peningkatan stimulus, sebagai gubernur bank sentral selanjutnya.
Dollar Australia naik ke level tertinggi 1 bulan setelah melaporkan data gaji yang naik ke level tertinggi dalam hampir 13 tahun.
Pound naik setelah pada pekan ini menyentuh level terendah sejak 2010.
Dollar AS turun 0,3% ke level US$1.3005 per euro hingga pukul 5.07 sore di New York setelah menyentuh level terkuat sejak 10 Desember.
Greenback sedikit berubah pada level 96,11 per Yen setelah terdepresiasi ke level 96,71 pada 12 Maret, level terendah sejak Agustus 2009. Sementara itu, Yen tercatat melemah 0,3% menjadi 124,99 per Euro.
"Orang-orang mungkin menjadi sedikit curiga menjual Euro dan menjual pound pada level yang rendah dan mungkin beberapa akun bersemangat kembali," kata Andrew Wilkinson, Kepala Ekonom Miller Tabak & Co. di New York.(msb)