BISNIS.COM, NEW YORK--Harga obligasi AS naik untuk pertama kali dalam 7 hari karena investor mencari instrumen aman dalam jangka pendek sehingga mendorong permintaan terhadap penjualan obligasi AS 3 tahun senilai US$32 miliar.
Yield obligasi pun tercatat 0,411%, di bawah rerata proyeksi 7 diler utama dari 21 yang disurvei Bloomberg yakni sebesar 0,413%.
Obligasi turun selama 6 hari terakhir karena lebih kuatnya data perkiraan ekonomi AS sehingga meredam permintaan aset yang aman.
"Lelang berjalan lancar," kata Michael Franzese, Wakil Presiden Senior Perdagangan Obligasi ED&F Man Capital Markets di New York. "Masih ada beberapa hal buruk yang akan terjadi di sekitar. Penyerapan masih menjulang di atas kami," tambahnya.
Berdasarkan data Bloomberg, yield obligasi AS tenor 10 tahun turun 4 basis poin atau 0,04% menjadi 2,02% pada pukul 4.17 sore di New York.
OBLIGASI AS: Yield 10 Tahun Turun Jadi 2,02%
BISNIS.COM, NEW YORK--Harga obligasi AS naik untuk pertama kali dalam 7 hari karena investor mencari instrumen aman dalam jangka pendek sehingga mendorong permintaan terhadap penjualan obligasi AS 3 tahun senilai US$32 miliar.Yield obligasi pun tercatat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

51 menit yang lalu
China and Japan Compete for the Auto Market in Indonesia

1 jam yang lalu
Rajin Borong Saham GJTL, Segini Cuan Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

20 menit yang lalu
Garuda (GIAA) Pakai Rp7,7 Triliun Rights Issue, Fokus Restorasi Pesawat

37 menit yang lalu
Fore Kopi (FORE) Seruput 0,61% dari Total Dana IPO Rp337,19 Miliar
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
