Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT TIMAH: Jan-Feb 2013, Dana Rp25,67 Miliar Habis untuk eksplorasi

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pemerintah yang bergerak di sektor tambang, PT Timah Tbk (TINS), telah menghabiskan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp8,65 miliar dan biaya operasi (operational expenditure/opex) Rp17,2 miliar untuk

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan pemerintah yang bergerak di sektor tambang, PT Timah Tbk (TINS), telah menghabiskan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp8,65 miliar dan biaya operasi (operational expenditure/opex) Rp17,2 miliar untuk kegiatan eksplorasi selama periode Januari—Februari 2013.

Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho menuturkan aktivitas pengeboran prospeksi di laut bulan lalu menghasilkan sumber daya measured 1.534 ton.

Sementara itu, kegiatan survei geologi, geofisika, dan pengeboran prospeksi menghasilkan penemuan sumber daya inferred sebesar 3.050 ton serta sumber daya indicated 1.374 ton.

“Adapun sumber daya inferred di darat ditemukan 2.240 ton,” ungkapnya dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (8/3/2013).

Menurutnya, perseroan telah melakukan pengeboran prospeksi dan bor rinci di Perairan Kundur dan Bangka.

Kegiatan pengeboran prospeksi dan bor rinci wilayah Kundur masih berada di daerah perlindungan atau alternatif mengingat cuaca dan gelombang yang cukup tinggi. “Begitu pula di Perairan Bangka, kegiatan pengeboran masih dilakukan di daerah perlindungan,” ujarnya.

Kegiatan pengeboran di darat dilakukan secara indikasi primer untuk wilayah Bangka dan Belitung yang menemukan indikasi mineralisasi urat kuarsa dan turmalin.

Adapun kegiatan pengeboran alluvial tetap berjalan guna evaluasi produksi penambangan di Pulau Bangka. “Pada Februari 2013, satu kapal bor masih dalam masa perawatan tahunan,” ungkapnya.

Dia menambahkan perseroan berencana melakukan pengeboran laut di bulan ini dengan melakukan pengeboran prospeksi dan rinci yang akan dilakukan oleh tujuh kapal bor.

Setidaknya, tiga kapal bor dialokasikan di Perairan Bangka, sedangkan empat kapal bor lainnya di Perairan Kundur. Sementara itu, pengeboran darat akan difokuskan di Belitung, Bangka Selatan, dan Bangka Utara.

Timah berencana mengalokasikan anggaran belanja modal Rp2 triliun pada tahun ini dari realisasi tahun lalu Rp1,8 triliun.

Dana belanja modal perlu ditingkatkan karena ada beberapa proyek perseroan yang sudah beroperasi sehingga membutuhkan biaya operasional dan pengembangan tambahan.

Meski ada tambahan alokasi belanja modal, manajemen perseroan justru mengaku berniat menurunkan produksinya. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan beban biaya produksi menyusul adanya pelemahan pada harga jual timah.

Sepanjang 2012, harga jual logam timah rata-rata yang diterima perseroan US$21.523 per ton, 24% lebih rendah dibandingkan dengan harga jual rata-rata 2011 sebanyak US$ 28.440 per ton.

Melemahnya harga timah di pasar internasional tersebut menyebabkan perolehan laba bersih pada kuartal III 2012 turun 57% menjadi Rp370 miliar dari Rp 860 miliar pada periode sama tahun lalu. Padahal, volume penjualan per kuartal III 2012 naik 7% menjadi 26.921 ton dari pencapaian periode yang sama 2011 26.266 ton.(msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Editor : Others
Sumber : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper