Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Kurangi Porsi Kepemilikan Emas

CHICAGO-Para pengelola dana memangkas taruhan pada reli emas dengan nilai terbesar sejak 2007 dan menjadi paling bearish seperti yang pernah terjadi pada gula dan kopi. Hal itu dilakukan seiring kekhawatiran bahwa the Fed akan memperlambat program stimulus

CHICAGO-Para pengelola dana memangkas taruhan pada reli emas dengan nilai terbesar sejak 2007 dan menjadi paling bearish seperti yang pernah terjadi pada gula dan kopi.

Hal itu dilakukan seiring kekhawatiran bahwa the Fed akan memperlambat program stimulus yang mendorong harga untuk bahan baku ke penurunan terbesar pada tahun ini.

Pengelola investasi dan para spekulan besar lainnya telah mengurangi posisi jangka panjang mereka di emas berjangka dan opsi sebesar 40% pada pekan per 19 Februari menjadi 42.318, penurunan terbesar sejak 31 Juli 2007.

Data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menunjukkan portofolio di 18 komoditas bahan baku turun ke level terendah sejak Desember 2011 karena investor memperpendek posisi untuk gula dan kopi yang memukul rekor tingginya. Bullish jagung turun paling dalam sejak Juni 2010.

Kepemilikan global atas produk yang diperdagangkan di bursa untuk emas anjlok 1,6% pada pekan lalu, terdalam sejak Agustus 2011, setelah risalah pertemuan the Fed menunjukkan beberapa pejabat menyatakan bank sentral harus siap untuk mengubah kecepatan kebijakan pembelian obligasi bulanan mereka.

Indeks Standard & Poor's GSCI Spot Indeks yang terdiri dari 24 komoditas jatuh 2,6%, level terendah sejak 7 Desember. Indeks itu melonjak 85% dalam 4 tahun hingga 31 Desember karena the Fed memperluas neraca menjadi lebih dari US$3 triliun.

"Harapan dan retorika yang keluar dari Fed tentang strategi keluar yang telah menakuti orang-orang, membuat mereka berfikir the Fed akan memerketat stimulus," kata James Dailey, Tim Financial Asset Management LLC di Harrisburg Pennsylvania seperti dikutip Bloomberg Senin (25/2). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper