Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN Masih Berpotensi Menguat

JAKARTA--Pasar Surat Utang Negara (SUN) masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (20/2) seiring meningkatnya optimisme investor terhadap kondisi eksternal serta likuiditas yang masih tinggi.Ariawan, analis PT Sucorinvest Central Gani,

JAKARTA--Pasar Surat Utang Negara (SUN) masih berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (20/2) seiring meningkatnya optimisme investor terhadap kondisi eksternal serta likuiditas yang masih tinggi.

Ariawan, analis PT Sucorinvest Central Gani, mengatakan data kepercayaan investor Jerman yang meningkat pada Februari akan mendorong optimisme terhadap kondisi Eropa yang tercermin dari penurunan yield obligasi pemerintah Spanyol, Italia, dan Portugal semalam.

"Adanya sentimen positif dari eksternal ini berpotensi membuka ruang penguatan di pasar SUN domestik di tengah masih tingginya likuiditas di dalam negeri," katanya dalam riset pagi ini, Rabu (20/2).

Selain itu, sambungnya, adanya surat utang pemerintah seri ZC005 yang jatuh tempo pada hari ini senilai Rp1,26 triliun berpotensi akan diinvestasikan kembali di pasar domestik oleh investor pemegangnya.

"Turunnya angka CDS Indonesia juga mengindikasikan bahwa persepsi investor asing terhadap pasar dalam negeri masih cukup positif," jelasnya.

Pada perdagangan kemarin, pasar SUN bergerak sideways dalam rentang yang terbatas di tengah volume perdagangan yang tipis.

"Investor cenderung wait and see dan tidak terlalu agresif di pasar seiring minimnya sentimen eksternal dan domestik," tambah Ariawan.

Kondisi tersebut tercermin dari relatif terbatasnya permintaan investor dalam lelang sukuk negara yang dilakukan pemerintah kemarin.

Secara umum, yield SUN rata–rata hanya bergerak pada kisaran 1 basis poin–2 basis poin. Yield SUN acuan bertenor 10 tahun masih tidak banyak mengalami perubahan dan kembali ditutup di level 5,25%.

Seri FR0065 menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp830,3 miliar.

Pada perdagangan obligasi korporasi, BEXI05D menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp100,0 miliar.

Sementara itu, harga obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS menguat tipis yang dimotori oleh obligasi bertenor pendek dan menengah dimana yield Indo-17 dan Indo-22 masing–masing turun sebesar 3 basis poin dan 1 basis poin ke level 2,31% dan 3,21%, sementara yield Indo-42 masih relatif stabil dan ditutup di level 4,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper