IHSG Masih Bertahan Di Level Tertingginya 4.612,05

JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Senin (18/2), akhirnya ditutup pada level 4.612,05, menguat 2,26 poin atau 0,05% setelah terkena aksi ambil untung.

Pada awal perdagangan, indeks sempat menyentuh level 4.630. Tingginya posisi indeks acuan nasional tersebut memicu terjadinya aksi profit taking sehingga membuat indeks Sesi I ditutup pada level 4.612,16.

Sepanjang sesi II, indeks beberapa kali mencoba bangkit kembali meski beberapa kali juga terkena aksi profit taking hingga sempat menyentuh level 4.602,47 sebelum naik kembali dan menutup perdagangan hari ini dengan berada pada level 4.612,05.

Di pihak lain, nilai tukar rupiah masih terdepresiasi dollar AS sebesar Rp15 atau 0,16% ke level Rp9.685/US$.

Pergerakan indeks hari ini sejalan dengan pergerakan beberapa bursa Asia yang bergerak di zona hijau.

Penguatan IHSG hari ini ditopang oleh pergerakan empat sektor yang bergerak positif yang dipimpin oleh sektor perdagangan dan investasi. Lima sektor yang bergerak negatif adalah sektor aneka industri, manufaktur, infrastruktur, konsumen, dan agrikultur.

Sebanyak 108 saham tercatat menguat, 116 saham melemah, 85 saham tak bergerak, dan 128 saham tak diperdagangkan.

Frekuensi perdagangan di pasar reguler hari ini tercatat 165.849 kali dengan 12,4 juta lot saham senilai total Rp4,19 triliun. Pemodal asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp2,89 triliun dan aksi jual sebesar Rp3,38 triliun.

Berikut data pasar selengkapnya:

Saham pencetak untung terbesar:
* PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) +Rp500 ke Rp72.500
* PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) +Rp450 ke Rp12.950
* PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) +Rp400 ke Rp6.400

Saham pencetak rugi terbesar:
* PT Bayan Resources Tbk (BYAN) -Rp350 ke Rp8.650
* PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -Rp300 ke Rp40.200
* PT Indosat Tbk (ISAT) -Rp250 ke Rp6.750

Kondisi bursa regional:
* Nikkei Jepang 225 +2,09% ke 11.407,87
* Kospi Korea Selatan +0,04% ke 1.981,91
* S&P/ASX 200 Australia +0,59% ke 5.063,42