JAKARTA--Terlepas dari permintaan yang kuat dalam lelang surat utang negara (SUN), harga SUN di pasar sekunder bergerak beragam alias mixed pada perdagangan kemarin, Kamis (14/2).
Analis Obligasi PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto dalam risetnya, Jum'at (15/2), menuturkan secara keseluruhan rerata harga SUN naik tipis 0,01% dengan penurunan yield yang curam tenor 2 tahun sebesar 3 basis poin menjadi 4,34% sedangkan tenor 10 tahun datar pada level 5,26%.
Menurut data Bursa Efek Indonesia, sambungnya, volume perdagangan naik tipis menjadi Rp4 triliun, lebih tinggi dari hari sebelumnya Rp3,7 triliun yang dipimpin oleh seri FR0064 bertenor 15 tahun.
Seri SUN benchmark itu diperdagangkan pada level 101,84 dengan yield 5,94%.
Dari pasar obligasi korporasi, Handy menuturkan total volume perdagangan tercatat Rp150 miliar atau lebih rendah dari hari sebelumnya sebesar Rp271 miliar.
Level tertinggi volume perdagangan dicetak oleh obligasi BII Finance I 2012 seri B bertenor 2 tahun yang ditransaksikan pada level 99,93 dengan yield 7,93%.
Dalam lelang SUN kemarin, permintaan yang masuk mencapai Rp29,4 triliun di atas permintaan lelang sebelumnya yang hanya Rp16,7 triliun. Pemerintah pun menaikkan target penyerapan menjadi 9,95 triliun, lebih tinggi dari target indikatif Rp7 triliun. (msb)
Harga SUN Bergerak Mixed, Kenaikan Rerata 0,01%
JAKARTA--Terlepas dari permintaan yang kuat dalam lelang surat utang negara (SUN), harga SUN di pasar sekunder bergerak beragam alias mixed pada perdagangan kemarin, Kamis (14/2).Analis Obligasi PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto dalam risetnya, Jum'at
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium