Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Indeks MSCI Asia Pasifik Naik 0,2% ke 133,64

SYDNEY—Saham-saham Asia naik di tengah spekulasi kontraksi tak terduga dalam ekonomi Jepang pada kuartal keempat 2012 akan meningkatkan upaya Perdana Menteri Shinzo Abe mengakhiri deflasi. Pada saat bersamaan, investor tengah menunggu kesimpulan

SYDNEY—Saham-saham Asia naik di tengah spekulasi kontraksi tak terduga dalam ekonomi Jepang pada kuartal keempat 2012 akan meningkatkan upaya Perdana Menteri Shinzo Abe mengakhiri deflasi.

Pada saat bersamaan, investor tengah menunggu kesimpulan dari 2 hari pertemuan Bank of Jepang.

Saham Asahi Group Holdings Ltd naik 7,6% seiring langkah pembuat bir terbesar di Jepang yang akan membeli kembali sebanyak 4,3% saham perusahaan dan perkiraan laba yang akan naik 15%.

Sementara itu, saham Alacer Gold Corp turun 5,2% di Sydney seiring penurunan harga logam mulia yang melemahkan prospek pendapatan perusahaan.

Saham Singapore Telecommunications Ltd (SinTel) mungkin akan aktif diperdagangkan ketika bursa dibuka setelah perusahaan telepon terbesar di Asia Tenggara itu menyatakan keuntungan pada kuartal keempat 2012 turun 8,3% pada biaya dari bisnis di Australia dan Filipina.

Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,2% ke level 133,64 hingga pukul 9.19 pagi di Tokyo, mendekati level penutupan tertinggi dalam 18 bulan.

Bursa Hong Kong akan dibuka kembali hari ini sementara bursa saham di China, Taiwan, dan Vietnam maih akan tutup karena libur umum.

"Abe harus mampu menunjukkan bahwa dia sangat serius tentang ekspansi fiskal dan pelonggaran moneter," kata Takuji Okubo, Kepala Ekonomi Japan Macro Advisors yang dulunya mantan orang Goldman Sachs Group Inc seperti dikutip Bloomberg, Kamis (14/2).

"Ekonomi domestik hanya akan tumbuh perlahan-lahan. Jika kamu ingin berinvestasi di Jepang, lihat para eksportir," tambahnya.

Indeks Jepang Nikkei 225 naik 0,4% dan indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,1%. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper