NEW YORK-Harga minyak Brent melonjak ke level tertinggi dalam 9 bulan di London sementara harga minyak di New York merosot setelah keluarnya data perdagangan China yang lebih kuat, mengindikasikan peningkatan permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar dunia itu.
Minyak brent yang menjadi acuan kawasan Eropa itu menguat dalam 8 hari. Data bea cukai menunjukkan ekspor China tercatat naik 25% pada Januari dari tahun sebelumnya dan impor minyak mentah meningkat ke level tertinggi dalam 8 bulan.
Goldman Sachs Group Inc menyatakan pasar minyak akan tetap kencang pada kuartal pertama dan kemungkinan mendorong harga di atas perkiraan.
“Spekulasi bahwa pasar fisik di Asia sedang kencang dan akan berpengaruh lebih kencang terhadap brent dibandingkan dengan WTI," kata Addison Armstrong, Direktur Riset Pasar Tradition Energy di Stamford. "Data impor minyak yang kuat dari China sangat mendukung," tambahnya.
Harga minyak brent untuk pengiriman Maret naik US$1,66 atau 1,4% pada penutupan perdagangan ke level US$118,90 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London, level penutupan tertinggi sejak 1 Mei. Volume perdagangan untuk semua berjangka diperdagangkan sebesar 38% lebih tinggi dari rerata 100 hari.
Minyak WTI untuk pengiriman Maret turun 11 sen pada penutupan perdagangan pada level US$95,72 per barel di New York Mercantile Exchange.
Volume perdagangan tercatat 31% dibandingkan dengan rerata 100 hari. Kontrak tersebut jatuh 2,1% pada pekan ini setelah naik sebesar 14% selama 8 pekan sebelumnya.(Bloomberg/yus)