Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDOSPRING akuisisi perusahaan distribusi suku cadang

JAKARTA: PT Indospring Tbk mengakuisisi perusahaan distribusi suku cadang asal Gresik PT Sinar Indra Nusa Jaya dengan nilai investasi sekitar Rp1,98 triliun-Rp3,96 triliun. Direktur Indospring Bambang Hero Sayoto mengungkapkan perseroan membeli

JAKARTA: PT Indospring Tbk mengakuisisi perusahaan distribusi suku cadang asal Gresik PT Sinar Indra Nusa Jaya dengan nilai investasi sekitar Rp1,98 triliun-Rp3,96 triliun.
 
Direktur Indospring Bambang Hero Sayoto mengungkapkan perseroan membeli sebanyak 990 lembar saham atau 99% dari total saham beredar perusahaan tertutup yang dimiliki PT Maju Mapan Bersama tersebut.
 
"Kami menandatangani transaksi jual beli 990 lembar saham dengan nominal Rp1 juta/lembar. Nilai rentang harga jual beli saham berkisar antara Rp2 juta-Rp4 juta/lembar," ujarnya, Selasa (5/2/2013).
 
Dia menjelaskan nilai transaksi final akan diputuskan setelah penyelesaian audit laporan keuangan PT Sinar Indra Nusa Jaya.
 
Bambang menyebutkan akuisisi dilakukan untuk meningkatkan pasar after market dan meningkatkan kinerja operasional serta kinerja keuangan perseroan.

Setelah jual beli, Sinar Indra sepenuhnya berada di bawah pengendalian Indospring.
 
Distributor suku cadang otomotif terutama produk pegas after market ini sebelumnya dimiliki PT Maju Mapan Bersama sebanyak 990 lembar saham atau 99% dari total saham beredar.

Sisanya, sebanyak 10 lembar saham atau 1% dari total saham beredar digenggam sang pemilik Rendra Suman.
 
Berdasarkan laporan keuangan, Indospring membukukan laba bersih sebesar Rp509,20 miliar per September 2012, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp86,16 miliar.
 
Laba bersih diperoleh dari pertumbuhan pendapatan mencapai Rp1,1 triliun per September 2012, lebih tinggi dibandingkan September 2011 sebesar Rp597,99 miliar.
 
Sampai saat ini, PT Indospring dimiliki oleh PT Indoprima Gemilang dengan komposisi 75,65% dan PT Indoprima Investama sebesar 12,46% dan kepemilikan publik 11,89%.  (ra)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper