Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MELBOURNE-Harga minyak mentah berjangka mendekati level paling rendah hampir sepekan setelah sempat meningkat seiring perkiraan Bank Dunia terkait mundurnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). 
 
"Inventori cukup tinggi, kita harus melihat apakah ada tindak lanjut permintaan minyak berjangka Amerika Serikat," kata David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney dikutip Bloomberg pada Rabu (16/1). 
 
Harga minyak berjangka berubah setelah sempat tergelincir pada bulan sebelumnya. 
Sementara, pasokan minyak mentah AS dan persediaan di Chusing sebagai titik pengiriman West Texas Intermediate (WTI) naik pada minggu kedua. 
 
Data Bloomberg mencatat kenaikan itu lebih tinggi dari perusahaan yang didanai American Petroleum Institute. Laporan Departemen Energi AS menunjukkan kenaikan persediaan sebesar 2,2 juta barel.
 
Survei Bloomberg sebelum laporan Departemen Energi kemarin menunjukkan stok minyak berjangka naik 2,2 juta barel. Disisi lain Bank Dunia memproyeksikan perkembangan ekonomi global mencapai 2,4% tahun ini, turun 3% dari perkiraan Juni.
 
Harga pengiriman Februari naik 0,23% menjadi US$93,51 per barel pada 13:46 di Singapura. Kontrak turun 0,9% menjadi US$93,28 dari hari sebelumnya, merupakan penutupan terendah sejak 9 Januari dan penurunan terbesar sejak 21 Desember.
 
Harga minyak mentah Brent pengiriman Februari berakhir kemarin dengan kenaikan 0,37% menjadi US$110,67 per barel pada perdagangan berjangka di London ICE Europe. (Bloomberg/41/faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fahmi Achmad
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper