JAKARTA--PT Bursa Berjangka Jakarta atau BBJ optimistis volume transaksi multilateral menembus 198.752 lot pada akhir tahun atau tumbuh 153,2% dibandingkan pada 2011.
Direktur BBJ Bihar Sakti Wibowo menyebutkan kenaikan terbesar atas transaksi multilateral di BBJ terdapat pada kontrak kakao yang tumbuh 26,6 kali.
“Hingga akhir tahun ini kami memperkirakan volume transaksi atas kakao mencapai 48.702 lot dibandingkan pada 2011 sebesar 1.762 lot,” ujarnya, Kamis (13/12/2012).
Per November volume transaksi kakao tercatat 45.202 lot atau 26,17% dari total transaksi. Adapun kontrak emas masih mendominasi atau 41,6% dari total transaksi. Adapun olein tercatat sebesar 17,4% dari keseluruhan transaksi.
Sementara itu, volume transaksi bilateral hingga akhir tahun diperkirakan 6,7 juta lot. Berdasarkan data yang tercatat di PT Kliring Berjangka Indonesia total komoditas primer, yang ditransaksikan secara multilateral, di BBJ sebesar 2,7% dari total transaksi.
Jumlah tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan produk loco London sebesar 56%, nilai tukar mata uang 20,5% dan indeks 20,8%. Dalam transaksi bilateral bursa hanya berperan sebagai pencatat transaksi yang terjadi antara nasabah dengan pedagang.
Pada 2013, BBJ akan meluncurkan sejumlah produk baru seperti batu bara, karet, dan kopi. Tidak hanya itu, BBJ juga akan mengembangkan sejumlah kontrak keuangan (financial contract) a.l yang berbasis Asian Currencies, stock index, bond, dan interest rate.
“Sejumlah produk finansial akan kami kembangkan mengikuti tren bursa global yang banyak mengembangkan produk tersebut,” ujarnya. (msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
