JAKARTA: PT Bukit Asam Tbk mencatat penurunan laba 3% selama semester pertama tahun ini akibat kendala dalam pengangkutan batu bara dan tekanan harga.
Presiden Direktur Bukit Asam Milawarma mengatakan selama 6 bulan pertama tahun ini emiten berkode PTBA itu meraup laba bersih senilai Rp1,56 triliun, turun dari Rp1,61 triliun pada periode sama tahun lalu.
“Penurunan tersebut terjadi karena penumpukan barang yang terkendala pengangkutan dengan kereta api dan harga komoditas batu bara yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Meskipun demikian, BUMN tambang ini menargetkan laba bersih naik 10% pada tahun ini dengan berfokus pada penjualan batu bara kualitas tinggi sehingga dapat mengangkat margin laba.
“Kami akan menerapkan selective mining yani dengan menjual batu bara kualitas tinggi sehingga meskipun volume kecil, harga bisa lebih besar,” ujarnya.
Menurutnya, penjualan batu bara berkualitas tinggi yang memiliki kalori di atas 6.000 juga dapat memberikan efisiensi terhadap biaya produksi. Karena itu Milawarma optimis dapat mencapai target laba bersih senilai Rp3,4 triliun pada tahun ini, naik dibandingkan Rp3,09 triliun pada 2011.
Selama semester pertama tahun ini, PTBA telah membukukan pendapatan senilai Rp5,79 triliun, naik 13% dibanding Rp5,11 triliun pada periode sama tahun lalu. Produksi batu bara juga tercatat naik 14% menjadi 7,08 juta ton pada periode Januari-Juni 2012 dibandingkan 6,19 juta ton pada periode sama tahun lalu. (07/yus)