JAKARTA: Rupiah menyentuh level terendah 4 pekan seiring dengan penurunan harga surat utang negara akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi di China akan semakin lambat sehingga mengurangi daya tarik aset negara berkembang.
Berdasarkan harga dari bank lokal yang dikompilasi Bloomberg, nilai rupiah melemah 0,1% menjadi 9.460 per dolar AS pada pukul 15:36 di Jakarta. Mata uang ini sempat menyentuh 9.519, level terendah sejak 25 Juni. Volatilitas sebulan yang mengukur pergerakan rupuah terhadap opsi harga masih berada pada 8%.
Indeks Asia Dolar Bloomberg-JPMorgan melemah ke level terendah dalam sepekan setelah Song Guoging, penasihat bank sentral China mengatakan pertumbuhan dapat melambat menjadi 7,4% pada kuartal ini dibandingkan 7,6% pada kuartal sebelumnya. China merupakan pasar terbesar bagi ekspor Indonesia.
“Sentimen negatif dari eksternal masih memberatkan rupiah. Rupiah masih memiliki ruang yntuk menguat karena Indonesia masih relatif atraktif bila dikaitkan dengan risiko dan potensi keuntungan,” ujar Gusti Kahari, pialang valas di PT Bank Artha Graha Internasional, Senin (23/7)
Menurut harga dari Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun), imbal hasil surat utang negara yang jatuh tempo Mei 2022 naik 5 basis poin menjadi 5,78%. Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak 24 Mei.(mmh)