Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KOMODITAS: Minyak Rebound Saat Musim Bepergian

JAKARTA: Harga minyak mengalami rebound dari level penutupan terendah dalam sepekan akibat spekulasi penyusutan stok di AS sebagai konsumen terbesar meski tren tahunan masih tunjukkan penurunan.Harga kontrak minyak berjangka naik 0,8% di New York setelah

JAKARTA: Harga minyak mengalami rebound dari level penutupan terendah dalam sepekan akibat spekulasi penyusutan stok di AS sebagai konsumen terbesar meski tren tahunan masih tunjukkan penurunan.Harga kontrak minyak berjangka naik 0,8% di New York setelah merosot 2,4% pada Selasa (10/7). Institut Bahan Bakar Amerika (API) mengatakan stok minyak AS turun 695.000 barrel pekan lalu.Survei Bloomberg terhadap 10 analis memperkirakan pasokan minyak turun 1,38 juta barel, sebelum laporan Departemen Energi AS (DOE) dipublikasi Rabu (11/7). Harga mengalami kenaikan setelah jatuh mendekati level technical support. “Pasar akan melihat stok minyak mentah terus turun karena kita memasuki musim bepergian. Jika keadaan stabil, kita mungkin melihat sedikit kenaikan level kepercayaan dan aktivitas secara umum, yang akan mendukung harga,” ujar Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Market di Sydney.Musim bepergian di AS dimulai sejak Hari Peringatan di akhir Mei hingga Hari Buruh di awal September.Kontrak minyak untuk pengiriman Agustus naik 69 sen menjadi US$84,60 per barel dalam perdagangan secara elektronik di bursa New York Merchantile Exchange dan sempat menyentuh US$84,56 pada pukul 12:58 waktu Singapura.Di saat yang sama, harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus naik 0,5% menjadi US$98,44 per barel di bursa ICE Futures Europe di London pada Selasa (10/7). Harga premium acuan terhadap West Texas Intermediate (WTI) adalah sebesar US$13,88, naik dari US$14,06 pada Selasa (10/7).Menurut data yang dikompilasi Bloomberg, harga minyak di New York memiliki technical support di sepanjang Bollinger Band dalam grafik harian, di sekitar US$83,40 pada Rabu (11/7). Harga minyak mengalami rebound setelah diperdagangkan di sekitar indikator tersebut. Pelaku pasar cenderung melakukan pembelian di dekat level support  tersebut.Data API menunjukkan stok bahan bakar AS naik 2,5 juta barel pekan lalu. Survei analis memperkirakan laporan pemerintah akan memperlihatkan stok naik 500.000 barel. Sementara itu, pasokan produk distilasi yang termasuk minyak pemanas dan solar turun 717.000 barel dibandingkan dengan prediksi kenaikan 625.000 barel.Sementara itu, data API juga menunjukkan industri pengilangan minyak AS menggunakan 91,8% kapasitas produksi maksimum, tertinggi sejak 2006. Survei Bloomberg memperkirakan laporan pemerintah akan menunjukkan tingkat utilisasi naik 0,2% menjadi 92,2%.Data API merupakan kompilasi informasi stok secara sukarela dari operator pengilangan, terminal, dan jalur pipa. Pemerintah mengharuskan data tersebut dilaporkan dengan Departemen Energi untuk survei mingguan. “Bila data laporan DOE menunjukkan hal sama, sepertinya pasar akan bersemangat untuk mendorong WTI naik,” ujar Stephen Schork, presiden Schork Group Inc, lembaga konsultan di Villanova Pennsylvania. (Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurul Hidayat
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper