Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VALAS: Data jasa Eropa melambat, rupiah ikut melempem

JAKARTA: Rupiah memimpin pelemahan mata uang regional setelah data jasa Eropa melambat, sehingga daya tarik negara berkembang kurang menarik. Sementara itu, harga surat utang negara masih stabil.Indeks Asia Pasifik MSCI menghapus kenaikan 6  hari

JAKARTA: Rupiah memimpin pelemahan mata uang regional setelah data jasa Eropa melambat, sehingga daya tarik negara berkembang kurang menarik. Sementara itu, harga surat utang negara masih stabil.Indeks Asia Pasifik MSCI menghapus kenaikan 6  hari setelah data Eropa menunjukkan produk jasa di wilayah euro menyusut untuk 5 bulan berturut-turut pada Juni. Data jasa di Jerman berkontraksi sementara jasa di Inggris tumbuh lebih rendah dari perkiraan. “Sejumlah data kurang menyenangkan datang dari Eropa, sehingga pasar berhati-hati. Kita lihat saat ini investor asing menyetop aliran dana mereka ke pasar saham dan obligasi, yang dapat melemahkan rupiah,” ujar Putu Andi Wijaya, analis valas di PT Bank Rakyat Indonesia.Data yang dikompilasi Bloomberg dari bank lokal menunjukkan rupiah melemah 0,3% menjadi 9.390 per dolar AS pada pukul 9:02 waktu Jakarta. Pelemahan tersebut merupakan yang terbesar dalam 2 pekan.Volatilitas rupiah selama sebulan, yang mengukur pergerakan nilai tukar mata uang terhadap opsi harga, tercatat pada 8,25%. Bank Indonesia mencatat kurs tengah rupiah pada 9.383 per dolar AS.Data Kementerian Keuangan mencatat dana asing masuk Rp2,48 triliun (US$264 juta) ke dalam surat utang negara hingga 3 Juli. Sementara itu, data bursa menunjukkan investor asing mencatat beli bersih saham senilai US$157 juta selama 3 hari dalam pekan ini.  Data yang dikompilasi Bloomberg juga menunjukkan surat utang negara bertenor 10 tahun masih memberikan imbal hasil sekitar 6,07%, level terendah sejak 4 Mei. (arh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper