JAKARTA--PT Tiga Pilar Food Sejahtera Tbk, berpotensi menyediakan dana investasi sekitar Rp605 miliar untuk memenuhi target penambahan luas lahan (landbank) sawit sebesar 121.000 hektare dalam kurun 2-3 tahun ke depan.Berdasarkan catatan Bisnis, harga pasar akuisisi lahan sawit untuk kategori kosong atau green field berkisar di bawah Rp5 juta per hektare sedangkan untuk kategori lahan ground field berkisar di atas Rp5 juta per hektare.Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Yulianni Liyuwardi mengatakan bisnis sawit perseroan saat ini dioperasikan dengan menjalin kerjasama (joint venture) dengan Bunge Agribusiness Singapure.Bunge merupakan perseroan yang bergerak pada jasa pemasaran komoditas pertanian. Perseroan juga memasok bungkil kedelai untuk pakan ternak dan industri ternak di Vietnam. Perusahaan ini berdiri pada 1997 dan berbasis di Singapura dan merupakan anak usaha dari Bunge Limited."Kami sudah komitmen untuk menambah land konsesi menjadi 200.000 hektare dalam waktu 2-3 tahun dari luas konsesi saat ini 79.000 hektare," katanya, Jum'at (29/6).Dia menjelaskan penambahan landbank akan difokuskan di sekitar lokasi perkebunan perseroan saat ini yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sumatera. "Tapi tidak menutup kemungkinan kami akan buka di daerah baru," terangnya.Terkait rencana pemerintah menerapkan kebijakan baru tentang kebun plasma, Yulianni memandang hal tersebut tidak akan menghambat rencana penambahan landbank perseroan. "Sekarang porsi plasma kami sekitar 20%-40%, intinya kami anggap petani sebagai partner," tuturnya. Dari sisi pendanaan akuisisi landbank, jelasnya, kebutuhan pendanaan akan dibiayai dari kas internal dan pinjaman perbankan. "Berapa porsinya itu tergantung kondisi, yang jelas kami akan jaga debt to equity ratio [DER] di bawah 1 kali," ujarnya.Pada tahun ini, Yulianni menerangkan perseroan menargetkan penambahan luas tertanam sebesar 8.000 hektare dengan kebutuhan investasi dari mulai tanam hingga panen sekitar US$5.000-US$7.000 per hektare. "Pabrik pengolahan sawit kami baru di Kalimantan Selatan, nanti pembangunan pabrik selanjutnya akan disesuaikan dengan profil tanaman menghasilkan," tambahnya.Dengan penambahan luas tertanam tersebut, total luas tertanam perseroan pada tahun ini diharapkan mencapai 20.000 hektare. Menurut Yulianni, hampir setengah dari area tertanam saat ini sudah memasuki usia menghasilkan."Tahun ini kami targetkan penjualan dari bisnis sawit minum Rp200 miliar," ujarnya.Adapun kontribusi dari bisnis beras dan makanan, dia menargetkan kontribusinya mencapai Rp1,4 triliun dan Rp1,5 triliun.Sampai dengan kuartal pertama tahun ini, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp577,24 miliar, naik 58,06% dari Rp365,21 miliar pada periode yang sama 2011.Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2012, kontribusi terbesar penjualan tersebut ditopang oleh divisi beras yang menyumbang penjualan sebesar Rp323,63 miliar atau 56,07% dari total penjualan perseroan.Divisi makanan pokok menyumbang Rp106,39 miliar, divisi makanan konsumsi menyumbang Rp162,06 miliar, dan divisi agribisnis hanya menyumbang Rp6,79 miliar.Pada periode Januari-Maret itu, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp47,62 miliar, melonjak 105,7% dari Rp23,15 miliar pada periode yang sama 2011.Direktur Keuangan Tiga Pilar Sjambiri Lioe sebelumnya mengatakan pada tahun ini perseroan mengincar penjualan sebesar Rp3,37 triliun atau naik 92,57% dari pencapaian tahun lalu Rp1,75 triliun. Target penjualan tersebut masih mengandalkan divisi beras sebagai penopang pertumbuhan penjualan. Adapun untuk laba bersih, perseroan menargetkan sekitar Rp212 miliar.(api)
READ ALSO:
German opponents challenge budget pact, euro fund
Paraguay suspended from Mercosur, no sanctions
Survey shows Chinese manufacturing slows in June
1st Japan reactor goes online since nuclear crisis
New Hong Kong leader takes office amid discontent
Alec Baldwin marries yoga instructor in NYC
MOST VISITED CHANNEL: CURRENT ISSUE, ECONOMY, BUSINESS, MARKET & CORPORATE, CONSUMER