Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUKUK NEGARA: Permintaan turun 29,6%

JAKARTA: Permintaan investor terhadap surat berharga syariah negara (SBSN) atau dikenal dengan sebutan sukuk negara pada lelang hari ini tercatat hanya Rp1,59 triliun, turun 29,6% dari lelang sebelumnya sebesar Rp2,26 triliun.Data Ditjen Pengelolaan

JAKARTA: Permintaan investor terhadap surat berharga syariah negara (SBSN) atau dikenal dengan sebutan sukuk negara pada lelang hari ini tercatat hanya Rp1,59 triliun, turun 29,6% dari lelang sebelumnya sebesar Rp2,26 triliun.Data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu menyebutkan investor banyak memburu sukuk negera tenor 6 tahun yaitu PBS001 yang mencapai Rp916 miliar.Selanjutnya, permintaan yang masuk untuk tiga seri lainnya yaitu PBS002, PBS003, dan PBS004 masing-masing sebesar Rp266 miliar, Rp261 miliar, dan Rp150 miliar.Tingkat yield yang diminta pemodal berada pada kisaran 5,8%-7,88% dengan perincian 5,81%-7% untuk seri PBS001, 6,53%-7% untuk seri PBS002, 6,94%-7,5% untuk seri PBS003, dan 7,28%-7,87% untuk seri PBS004.Dengan mempertimbangkan tingkat kupon yang diminta investor, pemerintah pun memutuskan hanya memenangkan satu seri dari empat seri yang ditawarkan dalam lelang kali ini yakni seri PBS001 sebesar Rp655 miliar dengan yield tertimbang 5,91% dengan tingkat imbalan 4,45%.Pengamat pasar sukuk Imam M.S mengatakan minat investor terhadap sukuk memang sedang turun yang dipicu masalah klasik yaitu likuiditas di pasar sekunder yang tidak likuid."Kalau surat utang negara [SUN] pada saat market rontok masih bisa dilepas, tapi kalau sukuk susah," katanya, Selasa (26/6).Selain masalah di pasar sekunder, sambungnya, aspek pembukuan sukuk juga lebih susah karena pada saat dibukukan pada trading book (FVTPL PSAK 110) harus mark to market yang mana susah dilakukan karena minimnya transaksi harian. "Jadi susah beli dan jualnya karena volumenya tipis," ujarnya.Dia menduga tingginya permintaan sukuk pada lelang sebelumnya disebabkan oleh besarnya likuiditas di perbankan yang saat itu membutuhkan penempatan.Perbankan saat ini tercatat menjadi pemegang sukuk negara terbesar mencapai Rp20,18 triliun atau 21,82% dari total outstanding sukuk negara sebesar Rp92,54 triliun."Agar pasar sekundernya lebih likuid, mesti ada financial deepening dan penerbitan tiap serinya mesti ditambah," tambahnya. (Bsi)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper