JAKARTA: Pemodal asing tercatat mulai masuk kembali ke pasar obligasi negara seiring stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.Data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu per 22 Juni 2012 mencatat jumlah kepemilikan asing telah naik sebesar Rp2,8 triliun menjadi Rp226,01 triliun dari posisi terendahnya pada 8 Juni yaitu Rp223,21 triliun.Posisi 22 Juni tersebut sekaligus tertinggi dibandingkan dengan Mei yang berada pada posisi Rp224,5 triliun.Analis obligasi PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menilai stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar beberapa hari terakhir telah meningkatkan confident pemodal asing untuk masuk lagi ke pasar surat utang negara (SUN) setelah sebelumnya keluar akibat depresiasi rupiah terhadap dollar AS."Menurutku, kuncinya lagi-lagi di currency. Kemarin kan sempat dollar AS agak melemah sehingga rupiah bisa stabil dan asing bisa lebih confident," katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (25/6).Ramdhan Ario Maruto, Kepala Divisi Fixed Income PT Anugerah Securindo Indah, juga menilai saat ini pelemahan nilai tukar rupiah mulai terhenti dan terjaga pada kisaran Rp9.400-Rp9.500 sehingga membuat asing yakin untuk kembali masuk berinvestasi di pasar obligasi Indonesia."Adanya sedikit kejelasan atas krisis Yunani juga ada pengaruhnya terhadap prospek ekonomi global terutama yang berhubungan dengan pasar keuangan," katanya.Masuknya pemodal asing tersebut, terangnya, ikut mendorong kenaikan harga SUN sekitar 2%-3% pada 2-3 hari terakhir ini. "Saya denger order beli dari Singapura," ujarnya.Dilihat dari pergerakan harga SUN tenor panjang yang cukup signifikan, Ramdhan menduga masuknya asing saat ini dalam rangka menukar portofolionya dari tenor pendek ke tenor panjang.Head of Debt Capital Market PT Trimegah Securities Tbk Herdi Ranu Wibowo memandang meski bertahap mulai masuk lagi ke pasar SUN, investor asing masih bersikap hati-hati karena masalah Eropa tidak akan serta merta selesai begitu pemilu Yunani dimenangkan oleh partai probailout."Masih ada masalah yang lebih besar lagi selain Yunani yaitu kebutuhan rekap bank-bank di Spanyol yang dapat memicu krisis lebih dalam," jelasnya.Menurutnya, kenaikan harga SUN pada perdagangan pekan lalu lebih karena sentimen positif hasil pemilu Yunani dan juga perpanjangan stimulus dari The Fed yaitu operation twist."Praktis harga SUN saat ini sangat dipengaruhi sentimen perkembangan penyelesaian krisis di Eropa karena di dalam negeri tidak ada faktor yang menjadi isu penggerak SUN," tuturnya.Selain itu, sambungnya, kenaikan harga SUN pada pekan lalu juga lebih bersifat teknikal yang mana level harga SUN pada minggu kemarin sudah berada pada titik support dan konsolidasi cukup lama pada level tersebut."Saya melihat kenaikan ini masih belum sustain karena masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari penyelesaian krisis di Eropa dan juga menunggu program-program stimulus yang akan dilakukan oleh bank-bank sentral di dunia," paparnya. (Bsi)
PASAR OBLIGASI: Rupiah stabil, asing kembali masuk
JAKARTA: Pemodal asing tercatat mulai masuk kembali ke pasar obligasi negara seiring stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.Data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu per 22 Juni 2012 mencatat jumlah kepemilikan asing telah naik sebesar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 jam yang lalu
Mandiri Sekuritas Pasang Target IHSG 8.150 pada 2025
8 jam yang lalu