Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OBLIGASI: Eropa meredam, pasar domestik rebound

JAKARTA: Meredanya sentimen negatif dari pasar global terutama Eropa diperkirakan menjadi faktor pendorong di balik naiknya harga obligasi di pasar domestik.Sekretaris Perusahaan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing melaporkan pada perdagangan

JAKARTA: Meredanya sentimen negatif dari pasar global terutama Eropa diperkirakan menjadi faktor pendorong di balik naiknya harga obligasi di pasar domestik.Sekretaris Perusahaan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing melaporkan pada perdagangan kemarin hampir semua tenor mengalami penurunan imbal hasil (yield) yang mengindikasikan kenaikan dari sisi harga obligasi."Penurunan tercepat terjadi pada tenor panjang [8-30 tahun] dengan penurunan –14,4 bps disusul oleh tenor menengah [5-7 tahun] dan tenor pendek [1-4 tahun] dengan besaran –11,1 bps dan –8,7 bps," katanya, Jum'at (22/6).Menurutnya, penurunan tercepat pada tenor panjang mengindikasikan kembalinya ekspektasi positif pelaku pasar. "Spread yield tenor 2 tahun dan 10 tahun pun menyempit pada kisaran 121 bps dari posisi 130 bps," jelasnya.Penurunan tenor tersebut, terangnya, terdorong oleh sentimen positif di pasar global terutama kawasan Eropa yang mana Perdana Menteri Yunani yang baru Antonis Samaras diberitakan akan mengumumkan kabinet hari ini."Dana bailout Yunani akan segera dicairkan setelah terbentuknya pemerintahan baru tersebut. Selain itu, aksi The Fed yang memutuskan untuk melanjutkan Operation Twist juga berimbas positif bagi pasar domestik," tuturnya.Tumpal melanjutkan meredanya sentimen negatif di pasar global telah mendorong aksi beli di pasar domestik. "Harga SUN seri benchmark pun menanjak cukup tinggi dalam kisaran 32,8 bps - 204,7 bps," ujarnya.Kendati demikian, total volume perdagangan obligasi di pasar sekunder sendiri pada perdagangan kemarin tercatat kembali turun tipis –17,4% dari Rp8,7 triliun menjadi Rp7,2 triliun. Sejalan dengan itu, frekuensi perdagangan juga tercatat mengalami penurunan –15,5% dari 652 transaksi menjadi 551 transaksi. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper