JAKARTA: Emiten sawit di bawah kendali Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Smart) memutuskan tidak menambah jumlah emisi obligasi meski permintaan yang masuk di atas target perseroan.Direktur Investment Banking PT OSK Nusadana Securities Indonesia Mardy Sutanto mengatakan permintaan investor terhadap obligasi tahap I Smart pada masa penawaran awal (bookbuilding) cukup bagus dan di atas target emisi sebesar Rp1 triliun.Dia mengungkapkan investor lokal seperti dana pensiun, asuransi, dan manejer investasi, masih mendominasi permintaan atas obligasi Smart."Angka pasti dari total deemand yang masuk saya belum pegang tapi yang pasti di atas target," katanya kepada Bisnis, Kamis (21/6).Seorang eksekutif yang mengetahui langsung transaksi ini mengungkapkan deemand yang masuk pascapenetapan harga (pricing) mencapai Rp1,2 triliun atau Rp200 miliar di atas target."Setelah kuponnya ditetapkan, deemand-nya sisa segitu [Rp1,2 triliun]. Pihak Smart yang tahu angka total deemand sebelum pricing," ujarnya.Saat Bisnis berupaya menghubungi Vice President Finance Smart Dicky Bayu Atmadja untuk menanyakan perihal total deemand yang masuk, dia menolak menyebutkannya. "Tanya ke underwriter saja," katanya singkat.Dengan mempertimbangkan hasil bookbuilding tersebut, Mardy menerangkan perseroan menetapkan tingkat kupon obligasi seri A dengan tenor 5 tahun pada level 9% dari kisaran awal 8,25%-9,25%.Sementara itu, sambungnya, tingkat kupon seri B dengan tenor 7 tahun ditetapkan pada level 9,25% dari kisaran awal 8,5%-9,5%."Penyerapan untuk seri A mencapai Rp900 miliar dan sisanya Rp100 miliar," katanya.Menurutnya, penetapan tingkat kupon juga mempertimbangkan pergerakan di pasar obligasi dalam sebulan terakhir. "Sebenarnya perseroan menginginkan bisa lebih rendah dari itu, tapi karena kondisi pasar dalam sebulan terakhir yang kurang bagus ditambah banyak emisi obligasi juga, jadi kami harus berkompetisi untuk menarik minat investor," tuturnya.Lebih lanjut, Mardy menjelaskan perseroan memutuskan untuk tidak menambah jumlah penerbitan (upsize) karena perseroan masih memiliki alternatif pendanaan lain di luar penerbitan obligasi."Interest rate kan naik dalam 1 bulan terakhir, jadi mereka [Smart] pikir pendanaan tidak harus dari obligasi. Mereka sangat prudent soal pendanaan," katanya.Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari rencana penerbitan obligasi melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) maksimum Rp3 triliun.Obligasi tersebut mendapatkan peringkat idAA dari Fitch Ratings dan idAA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi dalam penerbitan obligasi perseroan yang dikendalikan oleh Grup Sinarmas itu adalah PT Bahana Securities, PT Indo Premier Securities, PT OSK Nusadana Securities Indonesia, dan PT Sinarmas Sekuritas.Dana yang diperoleh dari hasil emisi ini akan digunakan sekitar 60% untuk pengembangan fasilitas pabrik penyulingan minyak kelapa sawit (refinery) yang berlokasi di Kalimantan Selatan.Pengembangan tersebut meliputi penambahan kapasitas refinery sebesar 2.000 ton per hari, penambahan fasilitas kernel crushing plant 1.200 ton per hari, penambahan fasilitas liquid jetty, pembangunan fasilitas dermaga, dan penambahan kapasitas fasilitas penyimpanan.Sementara itu sekitar 40% dana hasil emisi akan digunakan untuk modal kerja a.l. pembiayaan pengadaan bahan baku berupa pembelian CPO.Sepanjang tahun lalu, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp31,68 triliun, naik 56% dari Rp20,27 triliun pada 2011. Laba bersih yang dibukukan perseroan mencapai Rp1,79 triliun, naik 42% dari Rp1,26 triliun pada 2011.(faa)
AKSI EMITEN: SMART tak tambah jumlah emisi obligasi
JAKARTA: Emiten sawit di bawah kendali Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (Smart) memutuskan tidak menambah jumlah emisi obligasi meski permintaan yang masuk di atas target perseroan.Direktur Investment Banking PT OSK Nusadana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium