JAKARTA: Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menilai melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut dipengaruhi jatuh tempo pokok serta bunga utang denominasi dolar AS tahun ini yang lebih besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya."Jatuh tempo utang di 2012 agak melebar [dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya]," ujar Darmin dalam rapat kerja untuk rencana kerja pemerintah (RKP) untuk tahun anggaran 2013 di depan Komisi XI-DPR siang ini, 31 Mei 2012.Meskipun tanpa memerinci jumlah utang negara, sebelumnya pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengatakan pembayaran kupon dan dividen merupakan salah satu faktor utama penyebab turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah turun 4,06% hingga 30 Mei sejak akhir tahun lalu ke Rp9.453 per dolar AS.Nilai tukar yang turun tersebut menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam menentukan RKP anggaran 2013."Depresiasi disebabkan adanya permintaan valas akibat repatriasi pembayaran dividen dan kupon," ujar Agus dalam paparan sebelum Darmin.Di tempat yang sama, ketika dikonfirmasi Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengatakan utang luar negeri berdenominasi dolar AS, yang disampaikan Darmin lebih tinggi tahun ini, kemungkinan merupakan semua utang termasuk utang korporasi, tidak hanya utang pemerintah dan tidak hanya surat utang negara (SUN).Menurut Rahmat, saat ini utang denominasi dolar AS negara tidak ada yang jatuh tempo dalam jumlah besar."Jumlah tepatnya saya tidak hafal mendetail, [tapi] porsi utang denominasi dolar AS negara sekitar 40% dari total utangnya. Datanya nanti ya," ujarnya di sela rapat kerja. (Bsi)
BERITA LAINNYA:
- PROYEK HAMBALANG: Audit BPK Selesai 100 Hari Lagi
- BURSA EROPA Memerah, Terseret Kegagalan Penjualan Obligasi Italia
- GITA WIRJAWAN: Penyatuan Zona Waktu Untuk Efektivitas Bisnis
- KRISIS EROPA: Ini Dia Kata Sri Mulyani Soal Dampaknya Ke Indonesia
- HENRY Vs RUHUT: Dari Debat Corby Sampai Angkat Gelas, Perseteruan Bakal Berlanjut?
- 10 PERUBAHAN APPLE: Bikin Steve Jobs Bangkit Dari Kubur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel