JAKARTA: Setelah tertekan selama hampir dua pekan terakhir, indeks yield surat utang negara (SUN) akhirnya turun di hampir semua tenor.
Penurunan indeks yield tersebut mengindikasikan kenaikan harga SUN karena pergerakan keduanya selalu berlawanan.
Sekretaris Perusahaan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing melaporkan harga SUN seri benchmark bertenor panjang seperti FR0061, FR0059, dan FR0058 masih bergerak menguat, pada perdagangan kemarin dengan kenaikan berkisar 37,5-105,0 bps.
Sedangkan harga dari seri bertenor menengah FR0060 masih melemah dengan besaran –21,8 bps.
"Dominasi penguatan harga obligasi yang terjadi kemarin turut mendorong indeks harga bersih GBIX-Clean Price berbalik arah pasca mengalami tekanan sejak dua pekan terakhir," katanya dalam keterangan resmi, pagi ini 23 Mei 2012.
Indeks harga SUN berhasil ditutup rebound +0,17% (+0,2147 poin) dari level 127,5592 ke level 127,7738. Hal ini dibarengi pula dengan indeks GBIX-Total Return yang berbalik arah +0,19% (+0,3274poin) dari level 175,4159 ke level 175,7433.
"GBIX-Effective Yield pun akhirnya turun –0,22% dari level 6,3970% ke level 6,3834%," terangnya.
Meski demikian, sambung Tumpal, rebound untuk kali pertama kalinya pada pekan ini tersebut tidak disertai dengan meningkatnya volume perdagangan.
Volume perdagangan obligasi korporasi justru turun menjadi Rp303 milliar dari Rp603 milliar di awal pekan. Hal yang sama juga terjadi pada volume perdagangan obligasi pemerintah dari Rp7,1 triliun menjadi Rp6,3 triliun.
Dengan demikian, total volume obligasi pemerintah dan korporasi pada perdagangan kemarin berjumlah Rp6,6 triliun turun dari awal pekan yang berjumlah Rp7,7 triliun.
Akan tetapi, frekuensi perdagangan berhasil mengalami kenaikan +14,4% dari 381 transaksi menjadi 486 transaksi.
"FR0058 masih menjadi obligasi pemerintah teraktif dengan total volume Rp1,9 triliun dan 135 transaksi sedangkan obligasi seri BCAF01ACN1 [Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I tahun 2012 Seri A] menjadi obligasi korporasi teraktif dengan total volume Rp100 milliar dan 11 transaksi," tambahnya.
Tumpal menilai berbalik arahnya pergerakan pasar kemarin akibat terdorong oleh adanya komitmen kepala negara industri maju G-8 yang menyatakan akan mempertahankan Yunani di Zona Euro. (sut)
BACA JUGA:
Cermati BKSL, INTA, INDY, AISA, BHIT, GGRM, JSMR, SMRA
Investor Wait & See, S&P 500 Naik-Dow Jones Turun
Harga Minyak Turun Lagi ke US$91,66
Spekulasi China Selamatkan Indeks
READ MORE:
Jakarta Stocks Drop 44.94 Points In Morning Session
Suzuki Ertiga Orders Soars Over 12,000 Units