Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SURAT UTANG: Investor cenderung wait & see

JAKARTA: Pelaku pasar surat utang Indonesia diperkirakan masih berhati-hati dan cenderung wait and see pada perdagangan hari pertama pascalibur panjang akhir pekan lalu.Analis obligasi PT Mega Capital Indonesia Ariawan mengatakan investor masih akan

JAKARTA: Pelaku pasar surat utang Indonesia diperkirakan masih berhati-hati dan cenderung wait and see pada perdagangan hari pertama pascalibur panjang akhir pekan lalu.Analis obligasi PT Mega Capital Indonesia Ariawan mengatakan investor masih akan mencermati perkembangan kondisi Eropa di tengah minimnya sentimen dari dalam negeri."Kekhawatiran terhadap kondisi Eropa masih tinggi setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat Yunani dari B- menjadi CCC seiring dengan kemungkinan Yunani yang tidak dapat mempertahankan keanggotaannya di Eurozone," katanya dalam riset, pagi ini, Senin, 21 Mei 2012Selain itu, penurunan peringkat beberapa bank di Spanyol oleh lembaga pemeringkat Moody’s menambah kekhawatiran terhadap kondisi di Eropa."Adanya beberapa sentimen dari Eropa ini masih berpotensi mendorong volatilitas yang tinggi di pasar utang Indonesia," jelasnya.Menurutnya, kenaikan angka credit default swaps (CDS) serta NDF Rupiah mengindikasikan bahwa pasar domestik masih berpotensi mengalami pelemahan.Meski demikian, dia menduga pelemahan yang cukup dalam selama beberapa pekan terakhir berpotensi dimanfaatkan investor untuk melakukan buy on weakness sehingga potensi pelemahan di pasar surat utang diperkirakan akan lebih terbatas."Strategi trading jangka pendek masih menjadi pilihan yang menarik ditengah tingginya volatilitas pasar," ujarnya.Pada perdagangan Rabu pekan lalu, pasar SUN melanjutkan pelemahannya yang dimotori oleh SUN bertenor pendek dan menengah seiring masih adanya kekhawatiran akan kondisi di Eropa.Yield SUN bertenor pendek dan menengah rata-rata naik sebesar 13bp dan 11bp sedangkan yield bertenor panjang naik 8 bps. Sementara itu, yield SUN acuan bertenor 10 tahun naik 15 bps ke level 6,58%."Seri FR0061 menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp1,2 triliun," tambahnya. (spr)

 

 

 

BERITA MARKET PILIHAN REDAKSI:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper