Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MARKET: Indeks MSCI terseret spekulasi pasar

NEW YORK: Pasar saham di negara-negara berkembang tergelincir dari level tertinggi 1 bulan, dipimpin oleh pergerakan saham emiten produsen energi, menyusul kekhawatiran resesi global yang akan mengurangi permintaan minyak dan komoditas lain, serta mengurangi

NEW YORK: Pasar saham di negara-negara berkembang tergelincir dari level tertinggi 1 bulan, dipimpin oleh pergerakan saham emiten produsen energi, menyusul kekhawatiran resesi global yang akan mengurangi permintaan minyak dan komoditas lain, serta mengurangi daya tarik aset berisiko.Indeks MSCI Emerging Markets (MXEF) menurun 0,5%  menjadi 1.024,27 pada pukul 16.30 di New York, setelah mencapai level tertinggi sejak 6 April kemarin. Indeks Brasil Bovespa jatuh karena spekulasi Tim Participacoes SA yang mungkin kehilangan CEO-nya. Indeks Rusia MICEX mundur ke level terendah dalam hampir 4 bulan karena kerugian OAO Novatek dan Mechel OAO yang kian merugi pada hari ketiga.Minyak mentah ikut melemah untuk hari kedua di New York merespon Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang akan mempertahankan suku bunga acuan di kawasan itu pada rekor terendah dan mengatakan prospek ekonomi di zona euro telah menjadi non-industri manufaktur di Cina yang lebih tidak pasti.

 

Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi paling lambat sejak 2004, berkembang dengan kecepatan yang lebih lambat pada bulan April dibandingkan Maret, sementara industri jasa di AS juga melemah di bulan terakhir."Aliran berita di pasar global telah memburuk tajam selama beberapa hari terakhir karena dipicu data," tulis Anne Benoit, Kepala Strategi Ekonomi Pasar Global pada Societe Generale SA di London. "Jika ini berlangsung, kekhawatiran resesi global akan menyadarkan akan jaminan tajam sell-off aset berisiko, termasuk pasar negara berkembang global." (Bloomberg/arh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper