JAKARTA: PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) berniat melebarkan sayapnya di bidang riset ekuitas dengan menerbitkan riset pergerakan beta seluruh saham di bursa efek.Direktur Pefindo Yose Rizal mengatakan penerbitan riset mingguan yang rencananya dilakukan mulai April tersebut merupakan langkah lain perusahaan dalam bidang riset ekuitas."Kami akan terbitkan gratis, tujuannya demi membuat pelaku pasar saham memiliki fundamental, lebih faktual, dan lebih scientific dalam bertransaksi, tidak hanya irasional dan berdasar rumor saja," ujarnya kepada pers hari ini Selasa 7 Februari 2012.
Beta adalah kisaran pergerakan saham dibandingkan dengan pergerakan indeks, dalam hal ini indeks harga saham gabungan (IHSG).Beta juga merupakan komponen penghitungan model penilaian modal dan aset (capital asset pricing model/CAPM), terutama dalam menghitung biaya ekutitas.Pergerakan indeks dianggap memiliki beta 1,0, dan pergerakan saham yang lebih tinggi dari IHSG akan diberi skor beta di atas 1,0, begitu juga dengan pergerakan yang lebih kecil dan skor betanya di bawah 1,0.Yose Rizal mengatakan tujuan lain dari dirilisnya riset ekuitas tersebut adalah memperkuat pencitraan (branding) perusahaan di pasar modal, terutama untuk memasyarakatkan riset ekuitas lain yang dikerjakan Pefindo.Saat ini, tercatat 443 saham yang ada di papan bursa. Dari jumlah tersebut, ada 25 saham berkapitalisasi kecil dan menengah (small medium enterprises/SME) yang masuk ke dalam indeks Pefindo/SME-25.Selain membuat indeks itu, Pefindo juga membuat riset ekuitas rutin terkait dengan prospek bisnis dan pergerakan saham emiten yang ada di dalam indeks tersebut.Yose mengatakan rencana tersebut sudah mendapatkan lampu hijau dari Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pemegang saham Pefindo dan sebagai otoritas bursa."Namun tidak ada insentif dari mereka [Bursa Efek Indonesia]. Kami niatnya meramaikan pasar ekuitas juga." (faa)