Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

NEW YORK: Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat 2% pada kuartal III/2011 menekan Indeks Bursa Saham New York.
 
Pada sesi perdagangan Selasa pagi pukul 9:13 waktu New York (21:13 WIB),Indeks Standard & Poor’s 500 turun 0,3% ke level 1.186,90.
 
Para investor rupanya mencemaskan kinerja PDB Negeri Paman Sam tersebut yang ternyata meleset dari prediksi.
 
Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat selama Juli-September tahun ini tumbuh 2%. Pertumbuhan itu ternyata meleset dari perkiraan Presiden Obama yang menetapkan laju PDB kuartal III/2011 sebesar 2,5%.
 
Hasil survesi Bloomberg terhadap 81 ekonom bahkan memprediksikan produk domestik bruto AS kuartal III/2011 tumbuh 3,6%.
 
"Pertumbunan GDP membuat pasar kecewa," ujar Peter Jankovskis, analis Oakbrook Investments di Lisle, Illinois, melalui percakapan telepon dengan Bloomberg.
 
Beberapa saham emiten ternama memicu penurunan Indeks Bursa New York. Harga saham Boeing dan Intel Corp turun 0,8%. Harga saham Bank of America Corp turun 1,1%, Hewlett-Packard turun 1,5%.  Sementara itu harga saham Netflix Inc anjlok 7%.
 
Bursa saham Eropa rupanya juga mulai mencemaskan kondisi perekonomian Negeri Paman Sam. Akibatnya, indeks bursa kawasan itu memerah pada sesi perdagangan siang. 
 
Pada pukul 13:34 waktu London (20:34 WIB), Indeks Stoxx Europe turun 0,3% ke level 224,15. Padahal, pada sesi pembukaan indeks sempat menguat 1%. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Blomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper