Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garda Buana sesalkan suspensi saham

JAKARTA: PT Garda Tujuh Buana Tbk menyesalkan kebijakan PT Bursa Efek Indonesia yang mensuspensi perdagangan saham mereka untuk kedua kalinya. Menurut Corporate Secretary Garda Tujuh Buana Wesly E. P. Situmeang, suspensi BEI berpotensi menimbulkan kerugian

JAKARTA: PT Garda Tujuh Buana Tbk menyesalkan kebijakan PT Bursa Efek Indonesia yang mensuspensi perdagangan saham mereka untuk kedua kalinya. Menurut Corporate Secretary Garda Tujuh Buana Wesly E. P. Situmeang, suspensi BEI berpotensi menimbulkan kerugian imateriil bagi perseroan.“Kalau secara langsung memang tidak berpengaruh kepada kinerja perseroan, tapi suspensi bukan tidak ada pengaruhnya. Citra perseroan bisa memburuk di mata investor,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, hari ini.Wesly sudah mengirimkan surat penjelasan kepada pihak BEI, hari ini,. Dia berharap penjelasan tersebut bisa mendorong bursa untuk melakukan pencabutan suspensi.Seperti diketahui, saham Garda Tujuh Buana disuspensi untuk kedua kalinya sehubungan dengan kenaikan harga saham kumulatif. Pada kali pertama, suspensi hanya berlangsung dua sesi perdagangan, yaitu pada tanggal 9 November.Setelah suspensi dicabut pada 10 November, saham GTBO terus menguat. Dalam jangka waktu lima hari sejak diperdagangkan kembali, saham GTBO naik 21,95% ke level Rp500 per lembar sahamnya.Adapun, saat pelepasan saham perdana pada Juli 2009 lalu, saham GTBO dibuka di harga Rp110 per lembar sahamnya.Hingga hari ini, suspensi perdagangan GTBO sudah berlangsung selama tiga hari, atau enam sesi perdagangan. Perseroan sudah mengirim surat penjelasan mengenai volatilitas saham mereka. Wesly belum mengetahui tindak lanjut BEI atas surat tersebut.“Saya sudah bicara langsung dengan pihak BEI. Kami siap bertemu dan memberikan penjelasan,” terangnya.Meski begitu, menurut Wesly, BEI belum menyampaikan surat pemanggilan. Menurutnya, BEI akan menelaah terlebih dahulu surat yang disampaikan Garda Tujuh Buana.“Kita coba menjawab pertanyaan yang diajukan bursa. Selanjutnya, bagaimana mereka. Itu di luar kewenangan kami. Semoga saham kami bisa diperdagangkan lagi, segera,” harapnya. (Muhammad Kholikul Alim/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Muhammad Kholikul Alim

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper