Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Emiten farmasi dan keperluan rumah tangga PT Schering-Plough Indonesia Tbk akan mendapatkan pinjaman sebesar US$45 juta atau Rp400 milyar dari induk usaha perseroan Merck & Co Inc. 
 
Menurut dokumen keterbukaan perseroan yang dimuat di Bisnis Indonesia hari ini, jangka waktu pinjaman adalah lima tahun sejak penandatanganan perjanjian pinjaman. Pinjaman yang didapat akan ditarik secara berkala.
 
Besaran bunga pinjaman ditetapkan berdasarkan London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 25 basis poin. Adapun, denominasi pembayaran hutang akan dilakukan dalam bentuk dola AS.
 
Karena menggunakan LIBOR sebagai acuan, fasilitas pinjaman diberikan oleh Merck tanpa jaminan dari Schering-Plough. 
 
Sebagian dana yang didapat dari pinjaman akan digunakan untuk perluasan pabrik perseroan di Pandaan, Jawa Timur. Pabrik tersebut akan mengalami perluasan 3000 m2 untuk mengakomodasi enam lini pengemasan, gudang penyimpanan, dan gudang utilitas.
 
Perluasan pabrik juga akan menambah kapasitas unit pengemasan perseroan. Hal tersebut seiring dengan rencana emiten berkode SCPI tersebut untuk memerluas pasar Indonesia, Asia Tenggara, Hongkong, Cina, Taiwan, dan India. Investasi untuk perluasan pabrik diperkirakan memakan biaya sekitar US$ 17 juta.
 
Bayar utang
 
Selain untuk membiayai perluasan pabrik, pinjaman akan digunakan untuk pelunasan hutang perseroan yang jatuh tempo Oktober lalu. Hingga 30 September, perseroan masih memiliki hutang kepada tiga pihak dengan total Rp165,8 miliar. 
 
Hutang kepada Citibank N.A besarnya Rp85,5 miliar, kepada Royal Bank of Scotland Rp23 miliar, dan kepada HSBC sebesar Rp57,3 miliar. Ketiganya telah jatuh tempo pada Oktober lalu.
 
Saat ini, 89,2% saham SCPI dimiliki oleh Merck melalui dua anak usahanya. Schering-Plough International Inc dan MSD Consumer Care Inc masing-masing memiliki 64,6% dan 24,6% saham.
 
Untuk memuluskan rencana pinjaman, perluasan pabrik, dan pembayaran hutang perseroan berencana mengadakan RUPSLB pada 19 Desember 2011. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Muhammad Kholikul Alim

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper