Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakrie Plantations incar pendapatan olechemical Rp1 triliun

JAKARTA: PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk mengincar pendapatan dari lini bisnis olechemical senilai Rp1 triliun pada tahun ini.Direktur Utama Bakrie Plantations Ambono Janurianto mengungkapkan pada tahun depan pendapatan dari lini bisnis olechemical

JAKARTA: PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk mengincar pendapatan dari lini bisnis olechemical senilai Rp1 triliun pada tahun ini.Direktur Utama Bakrie Plantations Ambono Janurianto mengungkapkan pada tahun depan pendapatan dari lini bisnis olechemical diprediksi mencapai Rp3 triliun."Pendapatan olechemical akan meningkat dari prediksi tahun ini sebesar Rp1 triliun menjadi Rp3 triliun pada tahun depan," ujarnya malam ini.Bakrie Plantations memiliki pabrik yang memproduksi oleochemical yang merupakan produk turunan palm kernel yang terletak di Tanjung, Sumatera Utara dan di Tanjung Morawa. Penguasaan ini setelah Bakrie Plantations mengakuisisi Domba Mas, aset eks milik Susanto Lim.Satu pabrik di Kuala Tanjung terdiri amemproduksi fatty acid dan fatty alcohol, pengolahan palm kernel dan minyak goreng. Dua unit pabrik fatty acid berkapasitas 550 ton per hari. Pabrik palm kernel memiliki kapasitas 500 ton per hari sedangkan pabrik minyak goreng berkapasitas produksi hingga 1.500 ton per hari.Pabrik lain, memproduksi fatty acid dan berada di lokasi Tanjung Morawa. Fatty acid memiliki kapasitas produksi 165 ton per hari.Ambono mengatakan perseroan sudah meraih komitmen pendanaan untuk membiayai utang jatuh tempo pada 1 November 2011. "Tahun depan kami akan mencari pendanaan lagi untuk mendanai utang yang jatuh tempo."Bakrie Plantations memiliki utang jatuh tempo pada Juni 2012 senilai US$150 juta  yang diterbitkan oleh Agri International Resources Pte. Ltd. Saat ini, Bakrie Plantations memiliki 99% saham di Agri Resoources.Standard & Poor's Ratings Services menetapkan peringkat jangka panjang Bakrie Plantations pada level B- dengan CreditWatch yang berimplikasi negatif.S&P juga menetapkan peringkat B- terhadap surat utang yang diterbitkan oleh anak perusahaan Bakrie Plantations, BSP Finance B.V. dengan CreditWatch negatif yang berimplikasi negatif.Analis S&P Vishal Kulkarni mengungkapkan penetapan CreditWatch disebabkan negosiasi pencarian utang perseroan dengan perbankan mengalami waktu yang lebih panjang dari ekspektasi semula.Padahal, utang tersebut diperlukan untuk membiayai kembali pembayaran surat utang senilai US$185 juta yang jatuh tempo pada 1 November 2011."Kegagalan finalisasi pencarian kredit tersebut akan membahayakan kemampuan Bakrie Plantations untuk memenuhi kewajibannya sebesar US$185 juta," paparnya melalui riset yang dikirimkan kepada Bisnis, kemarin.Dia menuturkan S&P membuka opsi menurunkan peringkat Bakrie Plantations sebanyak 1 notch apabila kegagalan pencarian krediit tersebut masih berlanjut. Bahkan, lanjutnya, S&P akan menurunkan peringkat  Bakrie Plantations menjadi D apabila perseroan gagal memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. (mmh)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper