Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks saham Asia naik 1%

TOKYO: Nilai saham Asian menguat dengan peningkatan indeks acuan regional ke posisi tinggi selama 2,5 tahun setelah pendapatan sejumlah perusahaan di Amerika Serikat melebihi estimasi analis dan di tengah spekulasi upaya China memperlambat inflasi tidak

TOKYO: Nilai saham Asian menguat dengan peningkatan indeks acuan regional ke posisi tinggi selama 2,5 tahun setelah pendapatan sejumlah perusahaan di Amerika Serikat melebihi estimasi analis dan di tengah spekulasi upaya China memperlambat inflasi tidak akan memangkas pertumbuhan.

Nilai saham Samsung Electronics Co, produsen televisi terbesar di dunia, meningkat 2,9% di Seoul. Nilai saham Canon Inc, produsen kamera yang meraih sekitar 80% pendapatan di luar negeri, menguat 0,4%. Saham Komatsu Ltd, produsen mesin pertanian yang meraup 19% pendapatan dari China, menguat 2,1%, sedangkan nilai saham BHP Billiton Ltd, perusahaan pertambangan terbesar di dunia, meningkat 0,9% di Sydney setelah harga logam naik. Indeks MSCI Asia Pacific meningkat 1% menjadi 140,38 pada perdagangan pukul 19:28 waktu Tokyo atau pada pukul 17.28 WIB kemarin, setelah Apple Inc dan International Business Machines Corp melaporkan pendapatan di atas estimasi sejumlah analis. Peningkatan harga saham itu juga dipengaruhi oleh penguatan spekulasi yang menyebutkan hari ini China akan melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di atas 9%. Indeks MSCI ditutup dengan harga tertinggi sejak 19 Juni kemarin. Pemulihan pendapatan di AS luar biasa pascakrisis. Keadaan menunjukkan pemulihan di ekonomi AS mulai meluas dan akan didukung oleh pertumbuhan pendapatan dan penghasilan ," ujar Prasad Patkar, pengelola aset senilai US$1,8 miliar dalam Platypus Asset Management berbasis di Sydney. . Dia mengemukakan ekonomi China menguat, tetapi setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk melakukan penyesuaian terhadap kebijakan China yang cukup keras dalam mengatasi dampak percepatan pertumbuhan. (esu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper