Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,73% atau 42,54 poin di level 5.797,89 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018).
IHSG telah tertekan sejak pasar saham dibuka dengan pelemahan 1,74 poin atau turun 0,03% ke level 5.838,69. Pada awal perdagangan, indeks sempat bergerak variatif hingga akhirnya harus menyerah di zona merah sejalan dengan sentimen kurs rupiah dan pelemahan bursa saham Asia.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan di tengah masih bergejolaknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta masih berfluktuasinya harga komoditas, IHSG justru masih menunjukkan kondisi yang stabil dengan kecenderungan meningkat.
Hal itu, ditunjang oleh capital inflow serta fundamental perekonomian yang kuat, yang tentunya tidak lepas dari tingkat kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri yang masih yakin terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengungkapkan pada perdagangan hari ini, investor akan memfokuskan diri pada musim pendapatan emiten kuartal III/2018 dan beberapa kebijakan moneter di Indonesia, Uni Eropa, Swedia, dan Kanada.
“Secara teknikal IHSG terkonsolidasi pada area resistance bearish trend dan MA50 namun tertahan pada support MA20. Indikatorstochastic bergerak pada area overboughtdengan pola dead-cross. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi terancam tertekan hingga melemah melihat beberapa indikator memberikan signal jenuh beli,” ungkap Lanjar.
Baca Juga
Berikut laporan Live indeks hari ini.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,73% atau 42,54 poin di level 5.797,89 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018).
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,70% atau 40,64 poin ke level 5.799,80 menjelang penutupan perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018).
Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,48% atau 27,76 poin ke level 5.812,68.
Indeks harga saham gabugan (IHSG) melemah 24,25 poin atau 0,42% ke level 5.816,18 pada akhir perdagangan sesi I.
Indeks harga saham gabugan (IHSG) melemah 20,70 poin atau 0,35% ke level 5.819,74 menjelang akhir perdagangan sesi I.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berbalik melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa (23/10/2018), dengan sektor aneka industri menjadi penekan utama.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik menguat 0,09% atau 5,11 poin ke level 5.845,54 pada pukul 09.21 WIB, meskipun dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,03% atau 1,74 poin di level 5.838,59.
IHSG kemudian kembali melemah hingga 0,04% atau 2,62 poin ke level 5.837,81 pada pukul 9.47 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.835,66 – 5.848,04.
IHSG berbalik menguat 0,09% atau 5,11 poin ke level 5.845,54 pada pukul 09.21 WIB, meskipun dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,03% atau 1,74 poin di level 5.838,59.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.837,06 – 5.848,05. Pada perdagangan Senin (22/10), IHSG ditutup menguat 0,05% atau 3,14 poin di posisi 5.840,43.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor properti dengan penguatan 0,45%, disusul sektor perdagangan yang menguat 0,26%.
Di sisi lain, empat sektor melemah dan menahan penguatan indeks lebih lanjut, dipimpin sektor aneka industrri yang melemah 0,75%.
Sebanyak 137 saham menguat, 83 saham melemah, dan 390 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing menguat 0,97% dan 1,35% menjadi pendorong utama IHSG.
Indeks harga saham gabugan (IHSG) dibuka melemah 1,74 poin atau 0,03% ke level 5.838,69.