Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham di Asia Memerah, IHSG Tergelincir Pada Awal Dagang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/10/2018).
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah dan melemah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (18/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,45% atau 26,12 poin ke level 5.842,50 pada pukul 09.35 WIB, setelah mulai tergelincir ke zona merah saat dibuka turun 0,32% atau 18,50 poin di level 5.850,12.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.840,43 – 5.858,79. Padahal pada perdagangan Rabu (17/10), IHSG mampu melanjutkan penguatannya pada hari kedua dengan berakhir menguat 1,17% atau 67,80 poin di posisi 5.868,62.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor infrastruktur (-1,20%) dan finansial (-0,77%). Tiga sektor lainnya mampu bergerak di wilayah positif, dipimpin pertanian yang naik 2,56%.

Sebanyak 126 saham menguat, 138 saham melemah, dan 346 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing turun 1,28% dan 0,83% menjadi penekan utama IHSG pada pukul 09.36 WIB.

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis 27 tergelincir dan melemah 0,88% atau 4,52 poin ke level 510,66 pada pukul 09.36 WIB, setelah ditutup menguat 1,35% atau 6,84 poin di posisi 515,18 pada Rabu (17/10).

Indeks saham lainnya di kawasan Asia juga bergerak negatif pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,31%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,12%), dan indeks PSEi Filipina (-0,41%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,26% dan 0,51%, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,50%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melorot 1,63% dan 1,09%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia bergerak turun pada perdagangan pagi ini, sedangkan dolar AS naik ke level tertinggi dalam satu pekan, pascarilis risalah pertemuan Federal Reserve AS pada bulan lalu.

Baik indeks dolar dan imbal hasil obligasi AS naik ke level tertingginya dalam sepekan pada perdagangan Rabu (17/10).

Menurut risalah pertemuan Federal Open Market Committee yang dirilis Rabu, seluruh pejabat bank sentral AS itu mendukung kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan 25-26 September serta secara umum menyetujui kenaikan lebih lanjut untuk Federal Funds Rate.

Momok kenaikan imbal hasil AS, bersama dengan tensi perdagangan global yang menjadi pusat pergolakan pasar ekuitas global pekan lalu, diketahui menahan daya tarik aset berisiko di Asia.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

TLKM

-1,28%

BBCA

-0,83%

HMSP

-0,78%

BMRI

-1,14%

 

 

 

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

INKP

+3,51%

MKPI

+9,09%

MAYA

+4,84%

TKIM

+4,69%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper