Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Depresiasi Rupiah Dipicu Sentimen Eksternal

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, mengungkapkan depresiasi rupiah yang terjadi pada akhir minggu ini murni sebagai dampak dari sentimen eksternal.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, mengungkapkan depresiasi rupiah yang terjadi pada akhir minggu ini murni sebagai dampak dari sentimen eksternal.

Rosmaya menganalogikan depresiasi rupiah saat ini seperti angin kencang yang menerpa badan.

"Badan kita itu sedang sehat cuma ini ada angin dari luar begitu," selorohnya, seusai mengikuti agenda seminar internasional Bank Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (21/7/2018).

Seperti diketahui, pada perdagangan kemarin, rupiah sempat menyentuh level Rp14.545 per US$ dan ditutup di level Rp14.495.

Dia juga menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah baik. Hal ini terlihat dengan adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi 2017 yang mencapau 5,07% setelah  2016 hanya 5,01%.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan negara emerging market lainnya, Indonesia masih lebih kuat dalam menahan 'angin' dari luar ini.

"Indonesia termasuk yang hebat karena daya tahan terhadap angin dari luar itu, kalau dibandingkan dengan emerging country yang lain," ujarnya.

Di sisi lain, BI pun turut mendorong agar usaha lokal dapat diekspor dan menghasilkan devisa bagi negara. Pihaknya mengklaim BI sudah memiliki 500 UMKM binaan yang secara rutin diberi pelatihan, 75 diantaranya merupakan produk unggulan BI.

Sehingga dengan terus mendorong kinerja UMKM, Rosmaya pun percaya pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper