Bisnis.com, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 64 poin atau 0,44% ke level Rp14.330 per dolar AS.pada perdagangan hari ini, Jumat (29/6/2018).
Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengatakan kondisi perekonomian Indonesia saat ini rentan terhadap penguatan dolar AS, konsekuensi dari impor komoditas dan deindustrialisasi dalam satu dekade terakhir.
“Dulu porsi sektor industri kita [Indonesia] hampir 30%, sekarang justru turun ke arah 25%. Akhirnya mengganggu penyerapan tenaga kerja. Apabila tidak ada tenaga kerja atau banyak pengangguran, maka daya beli masyarakat akan terpengaruh, pendapatan menurun, akan mengganggu ekonomi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (28/6).
Bank Indonesia menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 5,25% pada pertemuan Jumat (29/6/2018), kenaikan untuk ketiga kali dalam enam pekan.
Nilai tukar rupiah pada tahun ini pernah menembus Rp13.426 per dolar AS pada pergerakan 8 Januari seiring dengan pelemahan mata uang di sejumlah negara di Asia.
David mengatakan masalah Indonesia masih sama yakni transaksi berjalan yang defisit dan ekspor yang masih bergantung pada komoditas. “Apabila aliran modal harus mengalir keluar karena ada prospek kenaikan suku bunga atau gejolak perang dagang, akibatnya rupiah ikut bergejolak.”
Baca Juga
Menurut dia, Indonesia juga tidak masuk dalam rantai produksi, kalah bersaing dengan negara lain di Asia seperti Vietnam.
Defisit sektor jasa dan pariwisata juga masih cukup besar dan perlu didorong menjadi sumber devisa. Pertemuan Bank Dunia dan International Monetary Fund serta perhelatan Asian Games 2018 diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan luar untuk datang ke Indonesia.
Untuk meningkatkan data-data domestik yang mengalami defisit, David berpendapat seharusnya iklim investasi di Indonesia harus dikondisikan, misalnya dengan mempermudah sistem birokrasi.
“Indonesia dari sisi peringkat kemudahan berbisnis sudah membaik, tadinya peringkatnya di atas 100, sekarang sudah 90-an. Tapi tetap masih banyak yang perlu diperbaiki.”
Berikut pergerakan kurs rupiah di pasar spot sepanjang perdagangan pada akhir pekan ini yang dicatat Bisnis.com.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 64 poin atau 0,44% ke level Rp14.330 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 55 poin atau 0,38% ke level Rp14.339 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 24 poin atau 0,17% ke level Rp14.370 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah menguat 37 poin atau 0,26% ke level Rp14.357 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (29/6/2018).
Nilai tukar rupiah menguat 20 poin atau 0,14% ke level Rp14.374 per dolar AS seiring pergerakan IHSG menjelang akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (29/6/2018).
Sementara itu, pergerakan indeks dolar AS terpantau melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (29/6/2018), seiring dengan penguatan kinerja mata uang euro pascarilis data inflasi Jerman yang optimistis sehingga mendorong pembelian euro.
Pada saat yang sama, data ekonomi AS menunjukkan perlambatan lebih dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal pertama sehingga membebani greenback.
Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang dunia terpantau melemah 0,40% atau 0,382 poin ke level 94,930 pada pukul 10.21 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,016 poin atau 0,02% di level 95,296, setelah pada perdagangan Kamis (28/6) berakhir naik tipis 0,02% atau 0,022 poin di posisi 95,312.
Setelah sempat berbalik melemah dan menembus level Rp14.000, nilai tukar rupiah berhasil kembali menguat sebesar 26 poin atau 0,18% ke level Rp14.368 per dolar AS pada perdagangan pagi ini, Jumat (29/6/2018).
Nilai tukar rupiah berbalik melemah 8 poin atau 0,06% ke level Rp14.402 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (29/6/2018).
Pergerakan nilai tukar rupiah rebound dengan dibuka menguat 24 poin atau 0,17% di level Rp14.370 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (29/6/2018).