Bisnis.com, JAKARTA—Kebijakan yang dikeluarkan The Federal Reserve dan European Central Bank diyakini berdampak terhadap aliran dana asing keluar atau capital ouftlow di pasar modal Indonesia setelah Lebaran 2018.
Frankie Wijoyo Prasetio, Head of Equity Trading Phintraco Sekuritas Medan, menjelaskan bahwa posisi dana asing di pasar ekuitas Indonesia saat ini sekitar Rp67 triliun. Jumlah tersebut telah menurun drastis dibandingkan dengan posisi pertengahan 2017 yang sempat menyentuh Rp175 triliun.
Dia menilai kondisi itu menjadi gambaran besarnya capital outflow yang telah terjadi sepanjang periode berjalan 2018. Namun, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menurutnya masih terbilang wajar.
“Diperkirakan setelah Lebaran 2018, kalaupun ada outflow maka jumlahnya sudah terbatas,” ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (16/6/2018).
Frankie mengungkapkan pasar telah mengantisipasi isu ekonomi termasuk kebijakan The Federal Reserve (Fed). Bahkan, terjadi sejumlah aliran dana masuk ke pasar modal Indonesia pada perdagangan terakhir jelang musim libur Lebaran 2018.
“Indeks kita masih baik-baik saja didukung dengan fundamental dan pertumbuhan laba yang baik,” jelasnya.
Seperti diketahui, The Fed telah mengerek suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 2% pada, Rabu (16/6/2018) waktu setempat. Kebijakan tersebut menjadi kali kedua pada 2018.
Sementara itu, European Central Bank (ECB) menyatakan akan menghentikan program pembelian obligasi pada akhir 2018. Adapun, rencana kenaikan suku bunga rencananya baru akan dilakukan pada pertengahan 2019.