Bisnis.com, JAKARTA - Emiten consumer goods, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memproyeksikan kontribusi ekspor akan semakin membesar menjadi 12% terhadap porsi penjualan, seiring dengan adanya perhelatan Asian Games.
Direktur Utama Indofood CBP Sukses Makmur Anthoni Salim mengungkapkan, pada tahun lalu, komposisi penjualan ekspor masih mencapai 8%. Namun, pada tahun ini, perseroan akan menggenjot hingga dua digit.
"Produk Indofood yang ke luar [ekspor] ada tiga bagian. Pertama, produk jadi. Kedua, pasar baru. Ketiga, ekspor ke Saudi dan Afrika berupa saos daripada Indomie," ungkapnya,baru-baru ini.
Selain itu, perseroan juga mengekspor produk-produk pembungkus Indofood. Anthoni menuturkan, Grup Indofood juga akan mengajak kerja sama kepada pihak-pihak lain dengan mendirikan pabrik-pabrik baru.
Dia optimistis, target penjualan 10%-12% bisa tercapai pada pada tahun melalui strategi yang ditetapkan. Ditambah lagi, rencana perseroan untuk memperkenalkan produk Indofood dengan menciptakan kemasak baru bernuansa Asian Games untuk menyambut perhelatan internasional tersebut.
Pada 2017, nilai penjualan produk Indofood ke luar negeri senilai Rp3,1 triliun, atau setara 8,7% dari total penjualan senilai Rp35,6 triliun. Pada 2017, pertumbuhan penjualan ekspor ICBP tumbuh 10,3% dari posisi Rp2,81 triliun pada akhir 2016.
Tiga negara yang menjadi pangsa pasar ekpor ICBP yakni Arab Saudi, Nigeria dan Australia. Dari total penjualan perseroan, divisi yang mencatatkan penjualan paling tinggi adalah mi instan.
Perlu diketahui, ICBP merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi sekitar 18 miliar bungkus per tahun yang tersebar di 17 pabrik di seluruh Indonesia dan satu pabrik di Malaysia.
Untuk memperkuat pangsa pasar, Grup Salim ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp9,1 triliun. Belanja modal itu akan dialokasikan untuk segmen barang-barang konsumen bermerek. Hingga Maret 2018, ICBP telah merealisasikan penyerapan belanja modal untuk aset tetap senilai Rp420,01 miliar.
Direktur Indofood CBP Sukses Makmur Taufik Wiraatmadja memproyeksikan pertumbuhan penjualan bisa sekitar 2%-5% pada tahun ini. Dia mengungkapkan, perseroan tidak akan melakukan penaikan harga produk di tengah ketatnya persaingan.
Kendati persaingan masih ketat, katanya, inovasi untuk meningkatkan penjualan akan terus dilakukan. Apalagi generasi milenial lebih suka mengkonsumsi snack. Menurutnya, inovasi produk tidak membuat perseroan kesulitan dalam menghadapi pasar.