Bisnis.com,JAKARTA— PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mengantongi kenaikan laba bersih 27,44% pada periode kuartal I/2018.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2018, yang dipublikasikan Selasa (1/5), Kimia Farma membukukan pendapatan Rp1,49 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh 24,39% secara tahunan Rp1,19 triliun.
Kendati demikian, beban pokok penjualan emiten berkode saham KAEF itu tumbuh lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, beban pokok penjualan naik 15,15% secara tahunan menjadi Rp973,83 miliar pada kuartal I/2018.
Dari situ, KAEF meraup laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Rp37,20 miliar. Jumlah itu naik 27,44% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp29,19 miliar.
Di sisi lain, perseroan farmasi pelat merah itu tercatat memiliki ekuitas Rp2,60 triliun per kuartal I/2018. Sementara itu, posisi liabilitas berada di level Rp3,88 triliun pada periode tersebut.
Selanjutnya, total aset KAEF tumbuh tipis 6,54% secara tahunan dari 6,09 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp6,49 triliun pada kuartal I/2018.
Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N Suharta Wijaya sebelumnya mengatakan pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal I/2018 memang di luar prediksi perseroan. Pasalnya, cenderung terjadi perlambatan pada periode tersebut.
Akan tetapi, sambungnya, sejumlah strategi yang dilakukan perseroan diklaim telah membuahkan hasil. Salah satunya dengan meningkatkan produksi di hulu atau pabrik.
“Mesin-mesin produksi sudah fit dibandingkan dengan tahun lalu,” jelasnya.
Selain peningkatan produksi di hulu, dia menyebut perseroan juga melakukan pembenahan strategi di gerai. Langkah yang ditempih dengan menggencarkan strategi pemasaran dan penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel