Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kontrak CPO Bisa Mencapai 2.700 Ringgit

Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry memproyeksikan perdagangan minyak kelapa sawit atau crude palm oil menguat hingga mencapai 2.700 ringgit per ton pada Juni mendatang.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Godrej International Ltd. Dorab Mistry memproyeksikan perdagangan minyak kelapa sawit atau crude palm oil menguat hingga mencapai 2.700 ringgit per ton pada Juni mendatang.

“Benchmark CPO berjangka secara bertahap dapat meningkat menjadi 2.700 ringgit [US$690] per ton pada Juni, tingkat tertinggi sejak November,” kata Mistry, seperti dilansir Bloomberg.

Mistry memangkas perkiraan produksinya untuk petani papan atas Indonesia dan Malaysia masing—masing sebesar 500.000 ton menjadi 37,5 juta ton dan 20,5 juta ton. Kedua negara produsen tersebut berkontribusi hingga 85% dari total output CPO global.

Mistry menjelaskan, harga CPO telah naik 2,7% pada Februari di level 2.559 ringgit per ton lantaran terjadinya kekeringan di Argentina yang menyebabkan harga rivalnya kedelai menjadi melonjak. Namun, harga kemudian turun sekitar 4% pada bulan ini setelah konsumen utama India menaikkan bea masuk hingga 44% dari sebelumnya 30%.

“Dalam skenario bullish alternatif, pohon kelapa sawit dapat menderita stres saat kabut asap kembali ke Asia Tenggara, membuat produksi Malaysia tidak berubah pada 2018 dan produksi Indonesia naik hanya 2 juta ton,” ujar Mistry.

“Konsumsi tambahan 1 juta ton biodesel di Indonesia bisa menjadi game charger,” lanjutnya.

Dalam skenario tersebut, akumulasi stok dari kedua negara bisa berada di bawah 4,5 juta ton atau bahkan mendekati 4 juta ton pada Juli.

Sementara itu, menyikapi tarif bea masuk CPO India, Mistry memperkirakan pajak impor tersebut akan jatuh pada Mei lantaran inflasi kemungkinan akan segera menjadi masalah di Negeri Hindia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper