Bisnis.com, JAKARTA -- Anak usaha emiten media massa PT Media Nusantara Citra Tbk. yang bergerak di sektor produksi konten yaitu PT MNC Pictures, siap melepaskan 20% saham perusahaan melalui initial public offering (IPO). Proses go public perusahaan rencananya akan dilakukan pada semester pertama tahun ini.
MNC Pictures merupakan anak usaha emiten dengan kode saham MNCN tersebut, yang khusus memproduksi konten media massa maupun digital seperti sinetron, film, series, dan beberapa konten lain. Pemasarannya pun tidak hanya di media milik MNCN, tetapi juga merambah ke media digital.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina menyampaikan MNC Pictures ditargetkan dapat segera melantai di bursa saham pada semester I/2018, dimana sebelumnya sempat direncanakan pada paruh kedua tahun ini.
"Untuk IPO MNC Pictures sepertinya bisa lebih cepat, ke semester ini, dengan menggunakam buku Desember 2017. Sekarang kami masih membereskan beberapa hal lagi," ungkap Susy pada Bisnis, Rabu (14/2).
Kendati demikian, Susy tidak merincikan pada bulan apa penawaran saham perseroan mulai berjalan. MNC Sekuritas pun masih memproses perhitungan harga penawaran saham, namun telah mematok target himpunan dana sebesar di atas Rp1 triliun.
PT Media Nusantara Citra sebenarnya sudah cukup lama merencanakan MNC Pictures dapat melantai di bursa saham nasional. Kinerja perusahaan ini cukup baik, tercermin pada porsi pendapatan induk dari jualan konten yang konsisten meningkat.
Baca Juga
Saat ini, 100% saham MNC Pictures dimiliki sepenuhnya oleh PT Media Nusantara Citra Tbk. Entitas tersebut didirikan pada 2005.
Direktur Utama PT Media Nusantara Citra Tbk. David Audy sebelumnya mengatakan perseroan masih melakukan kajian IPO untuk beberapa anak usaha. Salah satu anak usaha bahkan ditargetkan segera mendulang profit sehingga dapat segera IPO.
Adapun, tahun ini, MNCN hanya akan mengeluarkan sekitar Rp40 juta belanja modal (capital expenditur/capex) yang akan digunakan untuk perawatan alat. “Karena gedung integrasi kami sudah selesai, investasinya US$250 juta. Maka [tahun ini] tidak ada capex signifikan,” kata David.