Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham: Medco Energi (MEDC) Masih Menanjak?

Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk. ditutup menguat 90 poin atau 9,09% ke level Rp1.080 per saham pada perdagangan kemarin. Sepanjang tahun berjalan 2018, harga saham sudah menguat 21,34%. Adapun, sepanjang 2017 harga menguat hingga 199,66%. Lalu bagaimana dengan tahun ini?
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan area Blok A PT Medco E&P Malaka di Desa Blang Nisam, Aceh Timur, Aceh, Rabu (7/6)./Antara-Syifa Yulinnas
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan area Blok A PT Medco E&P Malaka di Desa Blang Nisam, Aceh Timur, Aceh, Rabu (7/6)./Antara-Syifa Yulinnas

Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk. ditutup menguat 90 poin atau 9,09% ke level Rp1.080 per saham pada perdagangan kemarin. Sepanjang tahun berjalan 2018, harga saham sudah menguat 21,34%. Adapun, sepanjang 2017 harga menguat hingga 199,66%. Lalu bagaimana dengan tahun ini?

Kenaikan harga saham tidak terlepas dari kinerja perseroan sepanjang 2017. Hingga September 2017, emiten dengan kode saham MEDC ini mengantongi pendapatan usaha sebesar US$597,53 juta atau setara dengan Rp8,07 triliun, naik 52,64% yoy dari periode sebelumnya US$391,46 juta atau Rp5,08 triliun.

Secara detail, penjualan migas mencapai US$595,07 juta atau Rp8,04 triliun, melonjak 54,14% yoy dari sebelumnya US$386,04 juta atau Rp5,01 triliun. Adapun, pendapatan jasa sejumlah US$2,45 juta atau Rp33,11 miliar, turun 54,79% yoy dari kuartal III/2016 senilai US$5,42 juta atau Rp70,39 miliar.

Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$168,09 juta (Rp2,27 triliun). Angka ini berbalik dari perolehan rugi per September 2016 senilai US$106,09 juta (Rp1,31 triliun).

Ekuitas MEDC hingga kuartal III/2017 melonjak 84,27% yoy menjadi US$1,06 miliar (Rp14,32 triliun) dari sebelumnya US$578,39 juta (Rp7,51 triliun). Adapun liabilitas senilai US$2,93 miliar (Rp39,59 triliun), naik 28,51% yoy dari US$2,28 miliar (Rp29,61 triliun).

Dalam riset yang dipublikasikan Selasa (9/1) analis BCA Sekuritas Aditya Eka Perkasa merekomendasikan beli untuk saham MEDC dengan target price senilai Rp1.250. Pasalnya, kinerja pada kuartal III/2017 cukup memuaskan dan di luar prediksi. "Kami proyeksikan akan berlanjut pada kuartal IV/2017," katanya.

Menurutnya, penguatan itu disebabkan oleh kinerja perseroan yang cukup baik dari sisi produksi serta neraca keuangan perusahaan yang cukup kuat. Sebagai informasi, per kuartal III/2017, perusahaan menghasilkan migas sejumlah 88,3 MBOPED, naik 38,3% yoy dari sebelumnya 63,9 MBOPED. Secara detail, produksi minyak sebesar 35,5 juta barel per hari (MBOPED), dan produksi gas sebanyak 283,6 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Produksi migas yang lebih tinggi didorong oleh kinerja kuat dari Blok Laut Natuna Selatan B setelah diakuisisi pada akhir 2016 dan lapangan Senoro di Sulawesi Tengah. Perusahaan juga baru-baru ini memperluas kepemilikan efektifnya di perusahaan afiliasi Medco Power Indonesia (MPI), dari 49,0% menjadi 88,6%. MPI adalah produsen daya mandiri menengah (IPP) yang mengoperasikan lebih dari 526 MW.

Senior Research Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia Arandi Ariantara merekomendasikan beli saham MEDC dengan target harga Rp1.500 per saham. "Saat ini kami mempertahankan rekomendasi beli dan target harga Rp1.500, merefleksikan upside 53%," kata dia dalam riset yang dikutip, Rabu (10/1).

Rekomendasi beli itu diberikan karena moncernya kinerja MEDC, termasuk berhasil mempertahankan stabilitas biaya produksi yakni di bawah US$10/BOE. Selain itu, earning before interest, taxes, depreciation, and amortization meningkat 97% secara tahunan ke US$111 juta.

Menurutnya, yang perlu diperhatikan dari saham emiten ini adalah dampak dari tertundanya produksi Blok A Aceh dan biaya belanja modal yang lebih besar dari perkiraan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper