Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Campina Ice Cream (CAMP) Bidik Penjualan Tembus Rp1 Triliun

Emiten pendatang baru PT Campina Ice Cream Industry Tbk., menargetkan pendapatan penjualan pada 2018 meningkat 8%-10% dari tahun ini sejumlah Rp960 miliar.
Jajaran Direksi PT Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP) usai pencatatan saham di BEI./Sumber: BEI
Jajaran Direksi PT Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP) usai pencatatan saham di BEI./Sumber: BEI

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pendatang baru PT Campina Ice Cream Industry Tbk., menargetkan pendapatan penjualan pada 2018 meningkat 8%-10% dari tahun ini sejumlah Rp960 miliar.

Direktur Campina Ice Cream Industry Adji Andjono menuturkan, perusahaan akan menutup penjualan 2017 sebesar Rp960 miliar. Pada tahun depan, pemasaran diperkirakan meningkat 8%-10% menjadi Rp1,04 triliun-Rp1,06 triliun.

"Tahun ini tutup penjualan di hampi Rp960 miliar. Penjualan tahun depan bisa tembus Rp1 triliun, kan sudah IPO," tuturnya setelah acara penawaran umum saham perdana, Selasa (19/12).

Untuk memacu penjualan, Campina akan meluncurkan sejumlah 5-10 produk es krim impulse baru. Sekitar 2-3 varian baru merupakan bentuk kerja sama perusahaan dengan Nicklodeon dan Disney International.

Pada 2017, misalnya, Campina mengeluarkan produk es krim berbentuk karakter jagoan Marvel, yakni Spiderman. Tahun depan, perusahaan akan meluncurkan varian es krim Iron Man dan Captain America.

Secara garis besar, perusahaan berkode emiten CAMP ini memiliki empat kategori es krim, yakni impulse atau es krim satuan sekali makan, family pack ukuran 700 mili liter-1 liter, industrial ukuran 5 liter-8 liter, dan produk signature es krim cake. Varian produk yang paling banyak ialah es krim impule yang mencapai 75-85 SKU (Stock Keeping Unit).

"Penjualan juga paling besar dari kategori es krim impulse. Ke depan kami akan tambah produk lagi, yang 2 dari kerja sama dengan Nickleodeon dan Disney, selebihnya kami buat sendiri," paparnya.

Strategi memacu pendapatan lainnya pada tahun depan ialah memperluas penetrasi pasar ke luar Pulau Jawa. Saat ini, kontribusi penjualan di Jawa mencapai 70%, sedangkan pulau lainnya 30%. Dari sisi industri es krim domestik, Campina menguasai 20%-25% pangsa pasar.

Adji mengakui, salah satu kesulitan memperluas distribusi ialah ketersediaan elektrifikasi di daerah. Pasalnya, pemasaran es krim membutuhkan daya listrik untuk mesin pendingin.

Perusahaan saat ini masih mengandalkan satu pabrik di Surabaya dengan kapasitas terpasang 30 juta liter per tahun. Adapun volume produksi perseroan mencapai 25 juta-26 juta per tahun. Jadi, sambungnya, Campina masih bisa menaikkan kapasitas produksi sekitar 10%-15%.

Terkait aksi korporasi, Campina menawarkan saham perdana sebesar 885 juta lembar atau 15,04% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Harga penawaran ialah Rp330 per lembar saham.

Sejumlah Rp260 miliar dana hasil IPO digunakan untuk pelunasan utang pokok perseroan. Adapun selebihnya dipakai sebagai tambahan modal kerja. Penjamin pelaksana emisi IPO CAMP ialah PT Shinhan Sekuritas Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper